NATS: Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26)
Utusan Injil itu telah mendekam dalam penjara selama lebih dari dua minggu. Ia dijebloskan ke sebuah penjara di Kosovo karena mencoba bersaksi tentang Yesus Kristus kepada orang lain.
Beberapa utusan Injil lainnya mencoba melakukan tawar menawar untuk membebaskannya, tetapi mereka selalu ditolak. Akhirnya mereka menerima kabar baik bahwa teman mereka akan segera dibebaskan. Dan mereka pun pergi ke penjara untuk memberitahunya.
Para utusan Injil ini menjumpai teman mereka sedang bersaksi kepada orang-orang di dalam tahanan. Ketika para utusan Injil ini memberitahu bahwa ia akan segera dibebaskan, ia berkata, "Jangan. Saya belum siap. Beri saya waktu seminggu lagi. Saya perlu lebih banyak waktu untuk mengabarkan Injil kepada orang-orang ini."
Apa gerangan yang membuat seseorang begitu terbeban bagi orang lain sehingga ia rela tetap dipenjarakan agar dapat terus mengabarkan Injil? Pertama, karena iman yang teguh bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan ke surga (Yohanes 14:6, Ibrani 11:1-6) dan bahwa hidup tanpa Dia akan mengarah pada masa depan yang tak berpengharapan. Kedua, karena iman bahwa Allah memegang kendali dan bahwa kita dapat menyerahkan seluruh hidup kita yang sama sekali tidak dapat kita kendalikan (Amsal 3:5-6, Ibrani 11:32-40). Dan yang ketiga adalah karena iman yang menghasilkan tindakan, bukan hanya pikiran dan kata-kata (Yakobus 2:26).
Apakah kita memiliki iman seperti itu? -JDB
IMAN YANG BENAR MENGHASILKAN
HIDUP PENUH PERBUATAN, BUKAN GAGASAN
Sumber : Pdt Bambang Soebowo, GBI Eben Haezer - Jl. K.H.Wahid Hasyim no.67 - Jakarta Pusat