Siap Siaga (1 Tesalonika 5:1-11)
Apabila di angkatan ada istilah Siaga 1 (siap 1/3 dari seluruh anggota), Siaga 2 (siap 2/3 dari seluruh anggota) dan Siaga 3 (siaga 3/3 atau siaga penuh), maka di kekristenan, kita juga mengenal Siaga. Namun siaga kita bukan berdasarkan jumlah anggota, tetapi siaga dalam waktu dan kesadaran. Kita diharapkan Siaga 3 (artinya selalu sadar setiap waktu).
Apabila di angkatan, keadaan siaga untuk menghadapi ancaman, maka siaga kita bukan hanya terhadap ancaman (dari serangan setan dan roh2 jahat), tetapi juga kesiapan akan kedatangan Yesus yang kedua.
Dari waktu ke waktu, hendaknya kita selalu waspada dan sadar akan perbuatan kita. Jangan terlena pada hal-hal yang tidak berguna yang tidak membangun perkembangan diri kita, misalnya tenggelam dalam kemarahan, kekuatiran, dan bicara kosong atau bicara yang tidak berguna selama berjam-jam.
Ingatlah kita ini seperti hidup dalam perantauan dan waktu kita tidaklah banyak dibanding waktu yang kekal dikemudian hari. Maka gunakanlah waktu yang singkat ini sebaik-baiknya. Bukan mengumpulkan harta di dunia yang sewaktu-waktu dapat musnah dalam sekejab, tetapi mengumpulkan ‘harta’ untuk di sorga.
Kita juga diharapkan bisa menjangkau banyak jiwa agar mereka tidak masuk dalam api penyiksaan yang tidak kunjung padam. Bersaksilah dengan apa yang kita miliki dan selalu lakukan dengan batas kewajaran dan tulus hati. Bukan menggunakan topeng kerohanian yang dipoles sana sini. Hal itu hanya membuat seseorang menjadi muak dengan kepura2an kita sehingga akhirnya mereka menjauhkan diri dari kita. Jadilah duta besar Kerajaan Allah yang berwibawa sehingga Kerajaan Allah dapat dipermuliakan.
Salam kasih, Deny S Pamudji