Friday, May 29, 2009

A Little Bird Told Me

A LITTLE BIRD TOLD ME

“Oh, there you are, Jack,” I said as I looked up from planting a geranium.

“Where have you been? I haven’t seen you for awhile and I was wondering about you,” I said as I washed off my hands with the hose and dried them on a rag. I walked toward the bench to rest and visit with Jack for a while. I had left my tea and toast on the table next to the bench that I had brought out for breakfast.

“Care for some toast, Jack?” I asked as I offered to share with him. I knew that Jack loved almost any kind of bread and he did not hesitate to join me. He seemed to have a sixth sense when it came to knowing when I was having a bite to eat. At any rate, once Jack finished his bread he was content to sit and listen to whatever I had to say with very little comment and he seemed to simply enjoy my company. He didn’t appear to be a bit anxious about anything.

It occurred to me that Jack seemed to have perfected the art of listening, which is something that a lot of people could learn from him. He just kept looking at me while moving his head now and then as if to show that he was paying attention.

I try to keep an eye on Jack because he was orphaned at an early age. Since I began looking out for him he has lived a fairly sheltered life. He doesn’t really know about the threats that are out there in the world. After all, he is still just a teenager and has a lot to learn but like most teens he is very independent and doesn’t think about the dangers that abound around him.

I had a nice conversation with Jack and I cautioned him once again about the perils that exist in his world but he continued to walk around the patio completely unconcerned until the dog came over and then he decided to join me on the bench again. Perhaps Jack is learning to be cautious after all, I thought.

I’ve learned a lot from Jack, too. He just takes one day at a time and appears to be content to believe that all of his needs will be met. He trusts that there will always be something to eat one way or another, whether it’s food he has to find himself or a bit of bread that is shared with him.

You see, Jack is a little bird. I rescued him from certain death when the cat discovered him under the propane tank. I took care of him until he had feathers and was old enough to fly. Now he flies wherever he wants and usually soars in for a landing on my outstretched hand whenever I call his name. He loves to splash in the homemade birdbath that I contrived from an old platter and some stones.

Jack has pretty much learned to make his own way in life now and manages to find food that is generously provided to him by our heavenly Father. He doesn’t worry about anything. Jack seems to have a good life. How do I know? A little bird told me.

“Therefore I say to you, do not worry about your life, what you will eat or what you will drink; nor about your body, what you will put on. Is not life more than food and the body more than clothing? Look at the birds of the air, for they neither sow nor reap nor gather into barns; yet your heavenly Father feeds them. Are you not of more value than they?” Matthew 6:25-26

By Pamela Perry Blaine
Source : http ://www.Godswork.org

Monday, May 25, 2009

Makna Kenaikan Yesus Ke Sorga

Makna Kenaikan Yesus ke Sorga

Yesus naik ke sorga dengan disaksikan murid-murid-Nya di bukit Zaitun.

Apakah makna kenaikan Yesus ke sorga?
1. Supaya orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:15)

2. Supaya Dia dapat bersama2 dengan Allah (Rom 8:34). Dengan demikian Dia dapat menjadi pembela kita. Dia dapat menjadikan kita pemenang. Dia dapat meneruskan kasih-Nya kepada kita (Rom 8:34-39)

3. Supaya Dia dapat menjadi Imam Agung bagi kita (Ibr 6:20, 7:26,27)

4. Supaya Dia dapat menyediakan tempat bagi kita (Yoh 13:2,3)

5. Supaya Dia dapat mengutus Roh Kudus yang akan menyadarkan dunia tentang dosa, kemauan Allah, hukuman Allah, dan tentang Yesus sendiri (Yoh 16:5-11). Tugas lain dari Roh Kudus dapat dibaca pada Yoh 16:13-15

6. Membuktikan adanya tubuh kemuliaan (Fil 3:21, 2 Kor 5:1-4)

7. Supaya Dia dapat menjadi Kepala Jemaat (Ef. 1:21-23)

Salam kasih, Deny S Pamudji

Friday, May 22, 2009

Change The World

CHANGE THE WORLD

My daughter and I planted four trees in our backyard recently. They were little more than twigs when she brought them home. She was able to hold all four of them in the palm of one hand. Still, with faith in the future, I dug the holes in our backyard and with loving care my daughter planted each one of the saplings. When I look out on them now, I smile. They are so small and yet so full of life. As they stretch towards the morning sun and slowly grow upward to the sky I can see the hundreds of glorious years that lie ahead of them. Soon they will be filling the air around them with life giving oxygen. Soon they will be blessing the world with their sweet smell and comforting shade. Soon they will be changing the world for the better just by being in it.

What most of us don’t realize is that we can change the world for the better just by being in it too. When we go out of our homes each morning we don’t see just how many trees of goodness that we can plant each day. Every single smile that we share plants a little more light in another's heart. Every single act of kindness that we do plants a little more kindness and happiness in this world. Every single moment of joy that we spread puts new seedlings of joy in the souls around us. Every single bit of love that we give plants another sapling of Heaven here on Earth. We may only think of ourselves as tiny twigs, but in our lifetimes we all can do more good than a forest of Redwoods.

Don’t be afraid to try and change the world for the better then. Remember that you are a Child of God put here to fill this world with love and joy. With God’s love in your heart and with God’s joy in your soul you can help to create a never-ending forest of goodness in this world just by planting one sapling at a time.

By Joseph J. Mazzella
Source : http://www.Godswork.org

Technorati Tags: ,,,,,,

Thursday, May 14, 2009

Akrab Dengan Yesus

Akrab Dengan Yesus (Yohanes 10:14,27-28)

Pada suatu tempat dikerumunan banyak orang, ada seorang anak yang tiba2 menjerit “Mama!” Dan seorang ibu kemudian menyahut, “Andi, di mana kamu?” Dan anak itu menjawab sambil berteriak, “Di sini mama. Dekat pagar merah” Dalam waktu yang tidak lama, akhirnya ibu itu menemukan anak itu dan membawanya ke tempat di mana anak2 lainnya berkumpul.

Suatu jeritan “Mama” dan suatu tanggapan “Andi”. Ada banyak ibu yang dipanggil mama, dan mengapa hanya ada seorang ibu yang merespon. Dan ada banyak anak, tetapi ibu itu mengenal siapa yang memanggilnya, yakni Andi. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena adanya hubungan akrab antara ibu dan anak sehingga anak tersebut yakin panggilan mama akan direspon oleh ‘mama’nya dan bukan mama yang lain. Dan ibu itu pun tahu siapa yang berteriak karena ibu itu mengenal suara anaknya. Walau pada saat yang bersamaan, misalnya, ada anak lain yang berteriak mama, ibu Andi tidak akan merespon karena ibu Andi mengenal betul suara anaknya. Dan ibu Andi bisa membedakan suara anak yang satu dengan yang lainnya.

Ada seorang anak yang begitu baik sehingga membahagiakan ayah dan ibunya. Jika diajak ke tempat mainan, dia tidak pernah menuntut untuk dibelikan mainan. Orangtua tersebut mengerti apa yang diinginkan anak itu walau anak itu tidak mengatakannya karena setiap kali diajak ke tempat itu, anak itu memperhatikan mainan itu dengan seksama. Suatu hari orangtua itu mengajak anak itu ke sana lagi, dan bertanya pada anak itu apakah dia benar menginginkan mainan itu, anak itu menjawab ya. Dan anak itu terkejut ketika mainan tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam keranjang belanjaan. Tentu anak itu senang sekali. Dia tidak tahu bahwa selama ini orangtuanya memperhatikan keinginannya dan mengumpulkan uang untuk membeli mainan itu.

Begitulah yang terjadi pada kita jika kita akrab dengan Yesus. Jika hubungan kita mesra dengan Yesus, maka Yesus mengenal suara kita dan Yesus dapat merespon kita. Pada saat itulah kita tidak perlu lagi meminta apa pun karena Yesus mengetahui apa yang kita perlukan. Dan Yesus akan memberikannya pada saat yang tepat.

Salam kasih, Deny S Pamudji

Wednesday, May 13, 2009

The Secret

The Secret

Seorang rekan saya memberikan buku ini untuk saya bedah. Sudah lama saya tidak membuka buku tentang visualisasi dan kekuatan pikiran, namun karena dimintakan pendapat, maka akhirnya saya membaca buku ini juga.

Secara garis besar, apa yang diajarkan dalam buku ini hampir sama saja dengan ajaran2 kebatinan/parapsikologi lainnya. Yakni visualisasi atau pembayangan akan sesuatu. Jika kita ingin kaya, maka visualisasikan bahwa kita memiliki uang.

Visualisasi juga diajarkan dalam beberapa aliran gereja. Ada penginjil yang mengajarkan bagaimana melakukan penyembuhan dengan visualisasi. Jadi seseorang yang sakit tidak perlu datang ke tempat penyembuhan. Cukup ambil sesuatu yang berkaitan dengan orang tersebut. Bisa foto, saputangan, dlsb. atau bisa juga cukup membayangkan orang tsb. Penginjil ini menggunakan ayat Matius 8:5-13.

Ada juga pendeta yang mengajarkan bagaimana caranya mendapatkan pembayaran atas piutang yang kita miliki dengan visualisasi. Ada juga yang mengajarkan bagaimana mengklaim permintaan kita (dibuku ini dibahas dalam bab Cara Menggunakan Rahasia)

Pertanyaannya apakah kita boleh menggunakan visualisasi? Menurut saya, kita tidak boleh menggunakannya. Karena Tuhan mengutuk jika kita bersandar pada pengertian dan kekuatan kita.

Saya pernah berdiskusi dengan seorang pastur yang mempunyai kemampuan lihat (ala sinar x) yang dapat melihat apakah seseorang patah tulangnya, ada penyakit ditubuhnya, hanya dengan melihat saja.

Ketika saya bertanya padanya apakah kemampuan tersebut diperoleh melalui proses tertentu? Dan apakah seseorang boleh menggunakan kemampuan supranaturalnya? Beliau mengatakan kemampuan itu sudah ada dan dikembangkan olehnya. Menurut beliau, mengapa tidak? Asalkan dipakai untuk kemuliaan Tuhan.

Di sinilah saya tidak sependapat. Karena saya berlatar belakang kebatinan / parapsikologi / paranormal. Kemampuan tsb. bisa kita dapatkan melalui latihan2 tertentu, antara lain pernapasan, visualisasi, meditasi, dan olah tubuh. Dulu jika saya ingin melakukan penyembuhan, maka saya melakukan visualisasi. Saya bayangkan pasien tsb. dan kemudian saya kirim energi kepadanya. Tetapi, semua itu saya sudah saya buang ketika saya menerima Yesus. Saya katakan pada Yesus bahwa saya hanya mau berserah pada-Nya. Saya mengosongkan diri saya dan menjadikan Yesus sebagai pelindung satu2nya diri saya.

Jadi setelah itu saya tidak pernah lagi melakukan visualisasi. Untuk apa?! Jika Yesus bisa melakukan semuanya. Jadi jika saya berdoa untuk kesembuhan, saya cukup katakan Yesus sembuhkanlah si anu jika itu sesuai dengan rencana dan kehendak-Mu. Cukup. Tidak ada visualisasi apa2. Katakan dengan tulus dan lupakanlah setelah itu.

Untuk meminta, saya tidak perlu berkali-kali. Cukup saya katakan pada-Nya, “Yesus, saya perlu ini. Jika itu tidak bertentangan dengan rencana dan kehendak-Mu, terjadilah.” Itulah doa yang saya katakan. Tidak macam2 atau neko2, dan tidak juga dengan sikap tertentu.

Tidak ada visualisasi dan tidak juga mengingatkan Tuhan dengan mengutip ayat2 tertentu seolah2 mengingatkan Tuhan akan perkataan-Nya dan tidak juga memaksa dengan ayat2 tertentu seolah2 Tuhan pernah berjanji memenuhi semua permintaan kita.

Menurut saya biarlah Tuhan menentukan apa yang terbaik untuk kita. Dan jika kita ada sesuatu ganjalan, katakanlah pada-Nya. Yang terjadi ialah kita seringkali kurang sabar melihat perkembangan sesuatu. Kita mau segalanya instan. Dan kita mau hidup yang penuh kemudahan dan malah cenderung meminta hidup yang berkelimpahan.

Saya ingat seorang pendeta pernah berkata begini. Apabila hidup kita lancar terus tanpa alangan sama sekali, maka seharusnya kita was-was. Jangan2 kita sudah menjadi sama atau berada di jalur setan sehingga setan sama sekali tidak mencobai kita. Jangan2 kita sudah tidak lagi di jalur Tuhan, sehingga Tuhan tidak menguji iman/kesetiaan kita pada-Nya.

Salam kasih, Deny S Pamudji

Friday, May 08, 2009

Tabrakan Beruntun

Tabrakan Beruntun

Seorang teman saya bertanya mengapa saya tidak menceritakan tentang kelahiran anak pertama saya? Bukankah saya sudah menulis tentang pernikahan saya (Menikah Tanpa Keluar Uang), pembelian rumah saya (Berkat Mengajar), dan juga kelahiran anak kedua saya (Malaikat Dikirim Menolong Kami)?

Kalau saya mengingat-ingat, saya juga heran, mengapa kelahiran kedua anak saya mendapat hambatan? Tetapi, saya bersyukur bahwa dibalik hambatan tersebut, Tuhan Yesus memberikan suatu jalan, mukjizat, atau pertolongan.

Ceritanya begini. Pada tgl 22 September 2005, isteri saya minta pergi ke rumah makan di Muara Karang (KS). "Udah lama tidak makan kwe tiau", demikian alasannya. Maka siang itu, saya mengajaknya makan di sana. Karena besoknya kami harus ke rumah sakit untuk bedah caesar.

Ketika pulang, saya mengambil jalan Tubagus Angke (Pesing). Dan ketika mendekati pertemuan jalan Pesing dengan Daan Mogot, saya melihat sebuah mobil kijang berjalan mundur. Semula saya kira mobil itu tidak kuat menanjak (karena jalan di situ agak menanjak), tetapi kemudian saya menyadari ada sesuatu yang terjadi karena mobil tersebut meluncur agak cepat ke arah saya. Saya sempat klakson, tetapi hanya itu yang bisa saya lakukan. Karena untuk menghindar atau banting ke kiri sudah tidak ada waktu lagi.

Saya ingat betul saat itu saya hanya berkata "Tuhan Yesus tolong saya!" dan setelah itu saya hanya berserah saja dan membiarkan mobil saya dihunjam dari depan.

Dan dalam hitungan detik, tabrakan terjadi. Cukup keras. Saya tadinya mengira mobil saya bakal hancur karena mobil saya ialah minibis Mitsubishi T120SS.

Tabrakan belum selesai karena tiba2 saja saya merasakan mobil saya ditabrak dari belakang beberapa kali. Rupa2nya ada kira2 3 mobil dibelakang saya yang saling menyundul. Ada juga mobil sedan yang langsung kap mobilnya terangkat.

Saya dan istri saya tidak melakukan apa2 karena kami masih hanyut dalam suasana tabrakan itu. Setelah semuanya terhenti, baru masing2 pengendara keluar dari mobilnya masing2 dan tentunya memeriksa mobilnya.

Mobil kijang yang menghunjam saja, kaca belakangnya pecah dan pintu belakangnya melesek (masuk) ke dalam. Tetapi mobil depan saya hanya penyok sedikit saja, dan bagian belakang juga penyok sedikit. Namun yang paling penting kan, bukan mobilnya, tetapi istri saya. Jika mobil depannya penyok/melesek ke dalam, ya, kita bisa jadi perkedel.

Saya periksa istri saya apakah dia terluka atau shock. Ternyata Puji Tuhan, tidak kurang sesuatu pun. Mobil kami pun tetap bisa berjalan dengan baik. Jadi setelah kami menyelesaikan secara kekeluargaan perihal penggantian akibat tabrakan ini, saya pun pulang dan esok harinya mengantar isteri saya ke Rumah Bersalin Mutiara Ibu di Pluit Mas untuk bedah caesar.

Maka pada tgl 23 September 2005 sebelum waktu makan siang, anak pertama saya, Irene Kristiani (yang artinya damai kristus) keluar dari kandungan isteri saya untuk memulai kehidupannya di muka bumi.

Saya yakin bukan kekuatan mobil yang membuat kami selamat, tetapi kuasa Tuhan Yesus sajalah yang menahan mobil kami sehingga kejadian yang tidak diinginkan bisa dihindari.

Salam kasih, Deny S Pamudji

Thursday, May 07, 2009

Yesus, Tokoh Sensasional

Yesus - Tokoh Sensasional

Rani Juliani tiba2 saja menjadi seseorang yang banyak disebut2 dalam berita. Bahkan blognya* mungkin akan menjadi blog Indonesia yang paling banyak dikunjungi. Ketika saya mengunjunginya saja, sudah tercatat 170.000 orang yang telah mengakses blognya. Siapakah tokoh sensasional menurut Sdr? Kalau saya, tokoh sensasional itu adalah Yesus. Sahabat karib saya, Juru Selamat saya, dan Tuhan saya.

Apa yang menjadikannya sensasional?
1. Peristiwa Sebelum Kelahiran-Nya
Jauh sebelum kelahiran-Nya sudah dinubuatkan dulu. Bahkan ketika hendak diproses masuk dalam kandungan Maria, malaikat dikirim untuk memberitahukan perihal 'bayi roh kudus' itu. Nama untuk Yesus pun, sudah diberitahukan dulu.

2. Peristiwa Kelahiran-Nya
Mana ada kelahiran bayi yang menarik perhatian 3 raja dan 1 orang petinggi (Herodes)? Mana ada kelahiran bayi yang menarik banyak malaikat datang. Mana ada kelahiran bayi yang disertai bintang khusus (ada yang bilang terjadi karena susunan planet2 pada saat itu)?

3. Mukjizat Yang Dilakukan-Nya
Jauh sebelum mukjizat pertama yang dicatat Alkitab (peristiwa air menjadi anggur di Kana), ada mukjizat lain yang dicatat Quran yakni Yesus dapat bicara pada saat bayi. Mukjizat lain menurut saya ialah Yesus sanggup menguasai Hukum2 Taurat pada saat berusia 12 tahun. Pada saat itu semua pemuka agama terkagum2 akan jawaban yang diberikan Yesus

4. Peristiwa Kematian-Nya
Terjadi hal yang luar biasa juga (walau untuk sebagian orang mungkin dianggap kebetulan) pada saat penyaliban-Nya. Langit menjadi gelap (peristiwa gerhana?!) dan tirai di Bait Allah terbelah menjadi dua. (Nah, apa yang ini juga suatu kebetulan?!) Hal yang lainnya ialah proses kematian-Nya juga sudah dinubuatkan jauh sebelumnya. (Nah, untuk yang ini, apakah kritikus Yesus bisa menyanggah itu suatu kebetulan?!)

5. Peristiwa Kebangkitan-Nya
Ini merupakan peristiwa yang paling sering disanggah. Bahkan masih banyak yang menganggap Yesus tidak mati di salib (antara lain Ahmad Deedat & Jemaat Ahmadiyah), bahkan ada yang mengatakan itu Yudas yang disalib dan bukan Yesus (sudah saya bantah dalam tulisan saya "Dia Telah Bangkit"). Tetapi, saya mendapatkan beberapa ayat dalam suatu kitab suci agama lain, yang menuliskan "... pada saat dilahirkan, mati, bangkit, dan naik ke sorga ..." Luar biasa! Tertulis dalam kitabnya, tetapi hingga sekarang mereka tidak percaya!

6. Peristiwa Kenaikan Ke Sorga
Jauh sebelum manusia menginjakkan kakinya ke bulan, Yesus sudah melakukan hal yang lebih. Yesus naik ke sorga. Disaksikan oleh banyak orang dan jelas ditulis naik, bukan menghilang.
Peristiwa ini juga dicoba dibantah dengan penemuan kubur Yesus. Berita sensasional yang akhirnya lenyap bagai ditelan bumi karena tidak cukup meyakinkan. Klaim akan kubur Yesus juga pernah dihembuskan oleh Jemaat Ahmadiyah. Cuman, tidak berhasil membuktikan kebenarannya.

7. Peristiwa Pentakosta
Ini memang tidak menyangkut langsung dengan kehadiran Yesus, tetapi ini membuktikan bahwa pernyataan Yesus benar adanya.

8. Peristiwa Alam / Dunia
Bagi umat kristen, peristiwa alam / dunia saat ini tidak ada yang mengejutkan. Semua telah ditulis di Alkitab (kitab Wahyu) dan sekarang tinggal menunggu penggenapan demi penggenapan. Jangan lupa, agama lain juga percaya akan adanya kedatangan Yesus yang kedua kali.

Jadi, cukup beralasankah jika saya mengatakan Yesus tokoh sensasional? Yesus tokoh yang tidak ada duanya yang tidak habis2nya dibahas? Satu pernyataan Yesus yang perlu Sdr renungkan ialah Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Sudahkah Sdr menerima-Nya? Sudahkah Sdr menyaksikan-Nya?

Salam kasih, Deny S Pamudji

* Blog Rani ialah http://ranijuliani.blogspot.com/

Popular Posts