Ibadah Palsu (2 Timotius 3:5)
Terkadang kita sering dikecewakan oleh orang-orang yang tampaknya rohani, tetapi ternyata melakukan hal yang tidak rohani. Sudah bukan berita lagi jika ada orang yang bercerita bahwa dirinya tertipu dan penipunya adalah teman gerejanya sendiri. Bahkan yang lebih sadis ialah temannya bukan jemaat biasa, tetapi memiliki posisi tertentu di gereja dan terkenal aktif dalam pelayanan tertentu pula. Benar-benar memalukan!
Maka dalam memilih partner bisnis, kita harus berhati-hati. Jangan lekas percaya pada seseorang dan jangan juga terlalu percaya karena dia sudah lama menjadi temanmu atau karena dia seorang kristen yang taat.
Godaan harta dan wanita bisa membuat seseorang berubah total. Seseorang yang jujur bisa menjadi curang. Seseorang yang setia bisa melakukan perselingkuhan. Tolak ukur dia seseorang yang aktif dalam pelayanan bukanlah tolak ukur yang baik. Karena banyak orang melayani karena maksud-maksud tertentu, misalnya mendapat bisnis sampingan, ingin menjadi terkenal, ingin memiliki banyak teman bisnis, dlsb. Jadi hatinya tidak murni melakukan pelayanan.
Sebab itu jauhkanlah diri kita dari melakukan ibadah palsu. Tuhan pasti tidak berkenan dan tidak akan menilai ibadah itu. Alangkah sia-sianya jika kita masih melakukan ibadah palsu.
Salam kasih, Deny S Pamudji