He Came to Set the Captives Free
oleh Rebbeca Brown, M.D
disarikan oleh Deny S Pamudji
Elaine lahir dengan keadaan tubuh yang tidak rupawan. Seringkali dia menerima hinaan dan dikucilkan dalam pergaulan. Roh pemberontakan dan dendam yang ada di dalam dirinya mendorong dia belajar ilmu gaib pada perkumpulan penyembah setan (brotherhood).
Karena semangatnya yang tinggi dan bakat yang dimilikinya, Elaine berhasil mencapai ilmu gaib tertinggi dalam waktu singkat dan bahkan diangkat menjadi Mempelai Iblis. Syukurlah dalam hati Elaine masih terdapat kasih yang mencegah dia melakukan pembunuhan. Sikap tidak mau membunuh (atau menyediakan korban) membuat Iblis berulang-kali menghukumnya.
Setelah beberapa lama mengikuti Iblis, Elaine mulai terbuka pikirannya dan mengerti bahwa Iblis bukanlah Bapa yang penuh kasih melainkan Bapa Pembunuh dan Bapa Dusta. Kebaikan yang dilakukan Iblis padanya bukanlah sesuatu yang diberikan tanpa pamrih. Iblis selalu menuntut segala sesuatu yang telah diberikannya dengan imbalan lain.
Elaine kemudian berusaha lari dari Iblis. Mulailah terjadi perang rohani antara Elaine dengan Iblis dan para pengikut setan. Dengan dibantu oleh dokter Rebecca yakni dokter yang pernah dicobanya untuk dibunuh, dan juga bantuan rohani dari Pendeta Patt, akhirnya Elaine berhasil memutuskan kuasa kegelapan yang mengikatnya.
Setelah bertobat dan hidup baru, Elaine bersaksi bahwa pada saat ini pengikut setan menjalankan program aktif terpadu untuk menghancurkan umat Allah. Adapun strategi yang dipakai dimulai dengan mendekati persekutuan umat Allah dan kemudian melakukan tindakan-tindakan berikut :
1. Pernyataan Iman
Mereka (penyembah/pengikut setan) mendekati gereja dan membuat pernyataan iman palsu. Mereka seakan-akan menerima Kristus dengan sepenuh hati. Pada mereka tampak ada karunia roh kudus seperti bicara dalam bahasa lidah, tetapi pada sesungguhnya bahasa lidah mereka merupakan kutuk-kutuk yang mereka keluarkan untuk umat Allah. (Itulah sebabnya mengapa Paulus berkata bahwa suatu bahasa lidah tidak akan berguna jika tidak ada karunia untuk menafsirkannya)
2. Membangun Kredibilitas
Mereka merupakan pengunjung gereja yang setia dan ringan tangan dalam membantu proyek pelayanan. Semua ini dilakukan selain untuk meneliti siapa-siapa yang sungguh-sungguh melayani, juga untuk mendapatkan kredibilitas (kepercayaan atau kepopuleran) di mata jemaat.
3. Menghancurkan dasar doa
Mereka kemudian mengikuti paduan suara dan persekutuan doa. Kemudian mereka membuat dalih bahwa satu acara (misalnya persekutuan doa) mengganggu acara lain (misalnya paduan suara). Setelah itu mereka mengusulkan dibentuknya kelompok-kelompok kecil dan melakukan pemuridan. Padahal dalam kelompok kecil maupun pemuridan, mereka mulai memasukan ajaran setan.
4. Gosip
Mereka memberi umpan (misalnya mendorong gembala untuk mengunjungi anggota jemaat lain jenis kelamin) dan kemudian mereka menyebar gosip yang sudah dirancang matang terlebih dulu sehingga timbul perpecahan atau ketidakpercayaan pada seseorang.
5. Mengajar & mengubah doktrin
Sedikit demi sedikit mereka mengajarkan doktrin mereka dengan mengubah doktrin yang benar.
6. Menghancurkan kesatuan keluarga
Mereka mengatur sedemikian rupa supaya diantara keluarga tidak terjadi kesatuan. Mereka membuat acara yang dirancang khusus untuk kaum ayah, kaum ibu, kaum remaja dan anak-anak. Pada setiap kaum tersebut mereka merancang perbedaan agar tidak ada kesatuan pandangan.
7. Menghentikan semua ajaran yang benar tentang Iblis
Mereka berusaha menghentikan semua ajaran yang benar Iblis. Mereka dapat merevisi pandangan tersebut dan mereka juga sengaja mengaburkan segala sesuatu tentang Iblis sehingga jemaat Allah menjadi terlena dan masuk dalam perangkapnya.
8. Serangan langsung terhadap anggota utama gereja
Dari sejak semula penganut setan mengamati siapa-siapa dari jemaat yang sungguh-sungguh dalam Allah dan sukar diubah pendiriannya. Apabila setelah beberapa kali dicoba untuk dipengaruhi tetapi tidak dapat diubah, maka mereka membuat rancangan yang lebih jahat yakni menyisihkan atau melenyapkan anggota tersebut dari persekutuan mereka. Hal itu dapat dilakukan dengan serangan fisik maupun serangan yang bersifat gaib (seperti santet).
Kiranya pengungkapan dari Elaine di atas membuat kita sadar bahwa menjelang akhir jaman akan terjadi banyak penyesatan. Karena itu perlu kiranya kita memahami Firman Allah secara benar. Kita tidak boleh secara buta menerima semuanya tanpa melihat sumber yang sesungguhnya yakni Firman Allah.
Technorati Tags: elaine,ajaran,iblis,kesatuan,iman,kredibilitas,dasar doa,gosip,doktrin,penyesatan,perangkap