Wednesday, March 24, 2010

Ketulusan

Ketulusan (Matius 7:21-23)

Yesus sering membuat pernyataan yang sensasional. Pernyataan yang menimbulkan reaksi pada kalangan atau kelompok tertentu. Tetapi pernyataan Yesus bukanlah pernyataan yang tanpa dasar atau pun fakta. Terbukti hingga Herodes & Pilatus pun tidak menemukan sedikit kesalahan yang dituduhkan kepada-Nya.

Dalam bacaan di atas, kita mendapatkan bagaimana seseorang yang menurut kita sudah sangat rohani, yakni menginjil, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, melakukan banyak mukjizat, dan mungkin juga dalam setiap percakapannya dia selalu menyebut Tuhan, tetapi faktanya, orang tersebut tidak diterima masuk sorga. Bagaimana mungkin? Apa yang salah pada orang itu?

Yesus mengatakan hanya orang yang melakukan kehendak Bapa yang bisa masuk sorga. Bukankah orang tadi sudah melakukan kehendak Bapa? Kehendak yang mana lagi yang belum dilakukannya? Jika orang seperti itu tidak masuk sorga, bagaimana kita yang tidak atau belum melakukan apa2? Apa tolak ukurnya?

Ternyata jawabannya terletak pada ketulusan. Orang tersebut melakukan semua perbuatan di atas untuk maksud lain. Bisa jadi dia melakukan hal itu untuk kemuliaan namanya. Dia melakukannya agar dia menjadi terkenal. Dia menjadi idola di mana-mana. Bisa jadi orang itu juga mendirikan banyak yayasan penginjilan, tetapi sekali lagi, bukan untuk kemuliaan nama Tuhan, melainkan semata untuk kepentingan pribadinya.

Yesus tidak suka sikap kemunafikan. Sikap yang superficial atau bersifat luar saja. Yesus ingin kita luar dan dalam sama. Jika kita melakukan sesuatu, lakukan dengan tulus. Jangan menggerutu, jangan dengan berat hati, jangan terpaksa. Lebih baik tidak melakukan sesuatu daripada melakukannya tidak dalam ketulusan. Lalu bagaimana kita bisa mempunyai ketulusan? Ketulusan hanya dapat kita miliki jika kita mengetahui betapa mahalnya diri kita telah ditebus dan bagaimana diri kita sudah terdaftar dalam warga negara sorga. Ketulusan hanya dapat kita miliki jika kita mengetahui betapa menderitanya kita jika kita masuk dalam kehidupan kekal di neraka. Ketulusan hanya dimiliki oleh orang-orang yang rendah hatinya karena ingin meneladani kerendahan hati Yesus yang walaupun memiliki kuasa atas dunia dan isinya, tetapi tetap memilih palungan sebagai tempat dia lahir ke dunia.

Jadi janganlah tertipu akan slogan dari setan bahwa begitu kita menerima Yesus, kita pasti masuk sorga. Maaf, tanpa ketulusan kita dalam berbuat, kita adalah calon penghuni neraka. Waspadalah akan slogan2 yang menyesatkan. Jadilah tulus dalam segala hal.

Salam kasih, Deny S Pamudji

Popular Posts