Astrologi mengalami kemajuan pesat karena didukung oleh media massa. Hampir tidak ada media massa, khususnya majalah dan surat kabar yang tidak memuat astrologi. Sebenarnya apakah astrologi itu dan bolehkah kita mempercayainya?!
Apakah astrologi itu?
Astrologi berasal dari kata aster yang berarti bintang, dan logos yang berarti ilmu. Jadi astrologi ialah ilmu yang mempelajari pengaruh kedudukan bintang-bintang/planet terhadap kehidupan manusia. Sejalan dengan astrologi ialah horoskop. Horoskop berasal dari kata hora yang berarti jam atau waktu, dan skopos yang berarti melihat. Jadi horoskop ialah pengamatan kedudukan planet dan bintang-bintang berdasarkan waktu tertentu (tanggal dan jam kelahiran seseorang) untuk meramalkan kejadian yang akan datang.
Astrologi berasal dari Mesopotamia kemudian menyebar ke Yunani. Setelah mengalami perkembangan pesat melalui Bizantium dan Helenisme, astrologi masuk ke Arab. Astrologi yang masuk ke Barat pada Abad Pertengahan merupakan campuran dari Astrologi Arab dan Kabbalistik Yahudi (Kabbalistik berasal dari kata Kabbala yang berarti tradisi atau ilmu rahasia Yahudi yang mencoba menerangkan Kitab Suci dengan angka-angka atau huruf-huruf ajaib).
Kelahiran astrologi berhubungan erat dengan agama-agama kuno yang memuja matahari, bulan, dan bin-tang sebagai dewa-dewi. Pemujaan itu menimbulkan perhatian yang besar terhadap kedudukan bintang-bintang. Dari perhatian itu ditarik kesimpulan bahwa bintang-bintang bergerak menurut hukum atau pola tertentu. Jika saja kesimpulan itu hanya sampai di sana maka kesimpulan itu benar. Namun rupanya ada kesimpulan lain yang menyesatkan yakni gerak dan perjalanan bintang-bintang mempengaruhi kehidupan manusia.
Cara astrolog bekerja
1. Mula-mula astrolog mengumpulkan data-data seperti menit, jam, hari serta tanggal lahir seseorang.
2. Dari data tersebut dihitung kedudukan bintang dan planet saat orang itu lahir.
3. Adapun penilaian mereka pada dasarnya sebagai berikut :
a. Kedudukan bintang tertinggi menunjukan prestasi orang itu.
b. Bintang/planet yang terbit menunjukan watak orang itu.
c. Bintang yang hampir tenggelam menunjukan kekuatan dan kelemahan, bakat, keahlian dan jodoh.
Astrologi memberikan cara untuk meramal apa yang akan terjadi pada seseorang melalui perhitungan yang mirip ilmiah (pseudo science). Dan karena salah satu sifat manusia ialah ingin tahu maka astrologi amat digemari karena dia seakan-akan memberi jawab kepada manusia yang ingin sekali mengetahui apa yang akan terjadi.
Mengapa astrologi tidak boleh dipercaya?
1. Allah menciptakan matahari, bulan, dan bintang bukan untuk menentukan nasib manusia
Berfimanlah Allah, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dan malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala. Biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. (Kejadian 1:14-16)
2. Allah menentang kegiatan ramal-meramal dan penyembahan terhadap benda-benda angkasa. Sedang astrologi berasal dari penyembahan terhadap benda-benda angkasa
Hati-hatilah ... jangan engkau mengarahkan matamu ke langit sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan, dan bintang ... engkau disesatkan untuk sujud dan menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan Tuhan, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka. (Ulangan 4:15-19)
Diantaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera ataupun seorang yang bertanya pada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. (Ulangan 18:10-11)
3. Tidak seorang pun dapat mengetahui dengan tepat apa yang akan terjadi
Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok.... (Yakobus 4:14)
4. Astrologi merupakan salah satu pekerjaan Iblis dalam usaha membuat manusia tidak mengenal kebenaran Dalam hal ini Iblis memutar balikan Firman Allah yang terdapat dalam Kejadian 1:14-16 dan Pengkotbah 3:1-8. (Catatan : Kegiatan Iblis memutar-balikan Firman Allah dapat dibaca dalam 2 Korintus 11:3 dan Kejadian 3:1-5)
Technorati Tags: astrologi,horoskop,kabbalistik,bintang,matahari,bulan,besok,menyembah,beribadah,firman