Friday, July 13, 2018

Hidup Dalam Perjanjian Ilahi

Dikirim oleh : Evi Sjianne Djiun

TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25:14)


Salah satu kesamaan antara Abraham, Ishak, dan Yusuf adalah tiga tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama itu mengalami berkat dalam ikatan perjanjian dengan Allah. Ketiganya menerima pesan Allah secara langsung mengenai masa depan mereka dan hidup dalam ikatan perjanjian tersebut. Alhasil, kualitas hidup mereka pun menjadi luar biasa dan menginspirasi generasi penerusnya, bahkan hingga hari ini.

Daud, pemazmur sekaligus raja terbesar Israel, juga hidup dalam perjanjian Allah. Sebagai anak yang sempat diabaikan oleh keluarganya, Allah memilih dan mengurapinya menjadi raja melalui nabi Samuel (1Sam. 16:12-13). Sejak itu berkuasalah Roh Allah atas hidupnya sampai akhir hayatnya sebagai raja atas seluruh Israel. Daud mengerti benar bahwa hidupnya ada dalam ikatan perjanjian dengan Allahnya. Daud pun mendorong umat Allah untuk hidup takut akan Allah, supaya mereka menerima janji Allah, dan mengalami indahnya hidup dalam ikatan perjanjian dengan Allah.


Sampai hari ini Allah masih menggemakan janji-janji-Nya bagi umat-Nya, terutama melalui firman Allah yang dapat kita baca di dalam Alkitab. Kualitas kehidupan orang-orang yang ada dalam ikatan perjanjian dengan Allah pasti menjadi lebih baik. Bagi kita yang rindu mengalaminya, mari pererat persekutuan kita dengan Allah dan firman-Nya. Kedekatan dengan Allah akan membuat kita segera mengerti ketika janji-Nya sedang disampaikan kepada kita. Alangkah indahnya hidup dalam ikatan perjanjian dengan Allah! --GHJ


KETIKA ALLAH BERJANJI, DIA BERKUASA MENJADIKAN JANJI TERSEBUT NYATA.


Post-Power Syndrome

Dikirim oleh : Evi Sjianne Djiun

"Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yohanes 3:30)

Gejala Post-Power Syndrome (PPS) dapat menimpa siapa saja yang memasuki masa pensiun, tidak lagi aktif di dunia kerja atau pelayanan. Seseorang yang menghadapi PPS biasanya terjadi ketika orang tersebut tidak mempersiapkan diri ketika segala atribut yang melekat pada dirinya harus dibuang: jabatan, kekuasaan, dan karier. Biasanya PPS banyak menyerang seseorang yang baru pensiun, terkena PHK, menjelang tua atau orang yang turun jabatan.

Salah satu kunci mengatasi PPS adalah memahami posisi pekerjaan atau pelayanan dalam hidup kita. Kita dapat meneladani Yohanes Pembaptis dalam memaknai pelayanannya. Para muridnya mendesak Yohanes untuk mengambil suatu tindakan karena menurut mereka "pelayanan dan popularitas" Yohanes Pembaptis mulai merosot oleh kehadiran dan pelayanan Yesus (ay. 25-26). Meskipun didesak, Yohanes meresponsnya dengan benar. Ia tidak terpancing untuk menganggap Yesus sebagai saingan. Ia mengerti benar posisinya sebagai "sahabat mempelai laki-laki" dan tujuan pelayanannya (ay. 29-30). Hidupnya bukan ditakar dari pelayanannya, melainkan dari hubungannya dengan Yesus.

Waktu terus berjalan seperti roda yang terus berputar. Ada kalanya sesuatu yang selama ini kita banggakan direnggut dari kita. Oleh karenanya, kita harus mempersiapkan diri ketika sesuatu yang kita banggakan itu sudah tidak melekat pada diri kita. Kita memaknai kehidupan bukan dari kekuasaan, jabatan, dan karier kita, melainkan berdasarkan hubungan kita dengan Tuhan. --SPP

MAKNA KEHIDUPAN KITA BUKAN DARI KEKUASAAN, JABATAN, DAN KARIER, MELAINKAN DARI HUBUNGAN KITA DENGAN TUHAN.

Wednesday, February 07, 2018

Kesaksian Jusuf Roni

Sejak kecil saya dididik oleh keluarga dalam agama Islam yang sudah
menjadi agama turun temurun bagi keluarga “KEMAS” di Palembang. Saya
sebagai anak tunggal yang dididik dan dimiliki oleh seluruh keluarga, dalam
arti saya dididik oleh orang tua saya, juga oleh kakek saya dan juga
oleh paman-paman saya turut bertanggung jawab mengarahkan saya,
demikianlah sistem ke-keluargaan kami, yang saya kenal dan alami sejak kecil.
Jadi apabila ada keputusan yang akan diambil mengenai diri saya, maka
orang tua saya tidak berhak mutlak, sebab harus dimusyawarahkan terlebih
dahulu oleh keluarga besar seperti yang saya katakan diatas…..
Yang dominan mendidik saya adalah kakek saya, karena itu sering saya
disebut anak kakek (note: kakeknya adalah keturunan langsung dari Daeng
Ario Wongso, anak Tumenggung Nogowongso, cucu pangeran Fatahillah,
totalnya 10 keturunan dari Pangeran Fatahillah ke kakenya). Karena saya
kagum dengan kakek yang wibawa dan kharismanya sangat besar ditengah-tengah
keluarga kami, dan dalam masyarakat Islam Palembang! Sejak kecilpun
saya sudah cenderung mempelajari agama Islam dan melaksanakan
syariat-syariat agama dengan baik sampai saya dewasa tetap konsisten.
Sebab rotanlah bagian saya ketika kecil apabila saya malas dalam
melaksanakan ibadat. Demikian kerasnya keluarga saya mendidik saya dalam
agama Islam, sehingga saya bertumbuh menjadi penganut yang fanatik dalam
agama Islam!….
Setelah keluarga kami pindah ke Bandung, maka saya dimasukkan ke
Pesantren YPI (Yayasan Pesantren Islam) Jln. Muhammad 16 Bandung yang
dipimpin oleh Bapak K.H. Udung Abdurahman.
Saya aktif dalam organisasi muda Islam yaitu sebagai:
(1) Ketua Umum SEPMI(Serikat Pelajar Muslimin Indonesia) cabang
Bandung.
(2) Ketua I SEPMI Wilayah Jawa-Barat….
(3) Ketua Lembaga Da”wah SEPMI Pusat ….
(4) Ketua Seksi Pendidikan PSII (Partai Syarikat Islam indonesia,
Cabang Bandung.
(5) Ketua Seksi Pemuda PSII Kabupaten Bandung….
(6) Ketua seksi Dawah dan Pers Pemuda Muslimin Indonesia WIlayah Jawa
Barat.
(7) Anggota GUSII (Gerakan Ulama Syarikat Islam Indonesia) wilayah Jawa
Barat.
(8) Salah satu anggotak pimpinan DPHD(Dewan Pimpinan Harian Daerah)
KAPPI.
Saya aktif dengan gigih memperjoangkan ideologi islam dalam kesempatan
apapun, termasuk membendung perkembangan agama Kristen di Jawa
Barat.
Namun saya tidak pernah mendapat kepuasan rohani, dan hidup saya selalu
gelisah karena rohani saya tidak mendapat ketenangan, bahkan diliputi
tanda tanya tentang “Kepastian Keselamatan”.
Dalam situasi inilah saya terpikat dengan Yesus Kristus yang memberikan
keselamatan yang pasti sehingga sekarang saya mendapat “Damai
Sejahtera” dari Tuhan dan sekarang ada ketenangan rohani sejak saya terima Yesus
sebagai Juru Selamat…..
Mengapa saya tertarik pada Kristen?
Saya merasa perlu menjelaskan sebab-sebab saya tertarik kepada Kristen.
Apa sebabnya Kristen itu, demikian menarik, dan apa daya tariknya,
sehingga saya rela melepaskan agama Islam yang saya anut sejak dari turun
temurun, dan pindah ke agama Kristen…..
Hal ini bukanlah karena daya tarik materi, atau bujukan-bujukan pendeta
atau orang-orang Kristen, sebagaimana sering diduga oleh sementara
orang atau pihak orang luar bahwa orang-orang pindah ke agama Kristen,
disebabkan bujukan-bujukan materi. Dalam kesempatan ini saya ingin
menjelaskan bahwa pandangan-pandangan seperti ini sungguh sangat
keliru!…..
Yang benar, ialah karena “Panggilan dari Tuhan Yesus”, secara pribadi
pada tiap-tiap orang yang dikehendakiNya. Sedangkan saya secara pribadi
sangat terpikat dengan “Kepastian Keselamatan” yang diberikan oleh
Yesus Kristus dalam ajaran-ajaranNya yang tertera di dalam Al Kitab.
Secara terperinci saya uraikan sebagai berikut:
A. Pertobatan dari Dosa:
(A) Soal Dosa:
Dosa yang menyerang dan melekat pada manusia tanpa terkecuali, tiada
satu manusiapun yang terluput dari dosa. Dan dosa dari dahulu sampai
sekarang tetap sama… Apa itu dosa sehingga memberatkan manusia?…
(1) Asalnya Dosa.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam bujukan Iblis, maka manusia telah
hilang segala kemulian Allah yang ada padanya. Adam dan Hawa jatuh di dalam
dosa karena melanggar perintah Allah.
“Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat
yang dijadikan oleh Tuhan ALlah. Ular itu berkta kepada perempuan
itu:”Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buah nya bukan?…”
“lalu sahut perempuan itu kepada ular itu:
“Buah phon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang
buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu
makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati” “Tetapi ular itu berkata
kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi ALlah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu
akan menjadi seperti Allah tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
“Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian.
Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga
kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia dan suaminya memakannya”
“Maka itulah dosa manusia yang pertama dan akibatnya besar lagi hebat dan
hukumannya segera datang. Sebab Adam dan Hawa telah memperoleh
sifat-sifat yang suci dari Allah maka dosa itu datangnya dari luar mereka.
Asalnya dari Iblis dengan perantaraan ular.
Dengan Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka segala sifat-sifat yang
suci dari Allah itu telah hilang, karena itu mereka mendapatkan dirinya
telanjang, setelah melanggar perintah Allah dengan memakan buah
larangan tersebut.
(2) Dosa Warisan
Semua orang telah lahir di dalam dosa, maksudnya manusia itu cenderung
atau mempunyai tabiat-tabiat dosa, atau karakter dosa, inilah maksud
dosa warisan.
Dulu saya menyangka bahwa dosa warisan itu adalah dosa turunan dengan
pengertian; dosa bapak kita, kitalah yang menanggungnya, atau dosa kita,
anak kitalah yang menanggungnya. Bukan ini maksudnya dosa warisan!
Maksud dosa warisan ialah kecenderungan manusia berbuat dosa atau pengaruh
dosa itu telah mempengaruhi hidup manusia turun temurun, tabiat-tabiat
dosa melekat pada manusai antara lain; menentang kepada Allah, berontak
kepada segala perintah-perintahNya, itulah sifat-sifat manusia.
Buktinya dosa bohong, sejak kecil tidak ada yang mengajari bohong, namun
manusia sudah pandai berbohong. Siapakah manusia yang tidak pernah
berbohong?
Itulah pengaruh dosa yang melekat pada manusia sejak Adam dan Hawa
jatuh ke dalam dosa, dan pengaruh itu terus diwarisi oleh manusia turun
temurun. Dan manusia tidak bisa keluar dari dosa ini dengan segala ikhtiar
dan usahanya sendiri.
Contohnya: orang yang jatuh ke dalam lumpur, makin dia berusaha
sendiri, makin orang itu masuk lumpur lebih dalam, itulah sebabnya manusia
yang berusaha sendiri, terkecuali ada orang lain yang menolongnya di luar
lumpur itu, barulah dia dapat keluar dari dalam lumpur itu. Orang yang
dapat menolong kita keluar dari lumpur dosa ialah satu-satunya, Yesus
Kristus!
“Sebab semua orang telah berdosa!
“TIdak ada yang benar, seorangpun tidak.”
“Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik
dan tak pernah berbuat dosa!”
(3) Hakekat dosa:
DOsa harus ditanggung oleh manusia-manusia harus menanggung segala
kesalahaan-kesalahannya.
“Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku
punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati!” Karena itu
manusia berusaha akan menghapus dosanya dengan berbagai cara, namun sia-sia,
sebab pasti manusia itu jatuh lagi, jatuh lagi, dan tidak luput dari
dosanya.
Hakekat dosa terletak di dalam hati manusia, bila hatinya busuk, dia
lebih berdosa dari apa yang bisa dilihat oleh manusia secar lahiriah. Dan
saya sependapat juga dengan pengajaran Ki Agen Suryomentaram, bahwa
segala sesuatu kebaikan atau kejahatan terletak pada hati manusia!
Hanya Yesus Kristus yang dapat menyucikan manusia dari segala dosanya!.
“Dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa”
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa
mengampuni dosa”
Sebab itu manusia hidupnya tidak ada damai, disana-sini terjadi
kekacauan karena dosa. Manusia berkeinginan berbuat baik namun tidak pernah
terlaksana, disebabkan dorongan hawa nafsu lebih menguasainya. Keinginan
daging lebih menguasai manusia, daripada keinginan Roh Kebenaran.
“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup
dan damai sejahtera.” Sebab perbuatan dosa itulah keinginan daging,
nafsu manusia yang melekat pada tabiat manusia. Keinginan daging,
kata-kata Yunaninya Sarx, maksudnya keinginan hawa nafsu manusia yang tidak
dapat dilepaskan oleh manusia itu! “Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseturuan, perselisihan, irihati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”
Itulah hakekat dosa yang tidak bisa dihindar oleh manusia, dan apa
akibatnya.
“Sebab upah dosa ialah maut”
Dosa inilah menjadi pemikiran dalam kehidupan manusia, juga dalam
kehidupan saya yang ingin mencari kebenaran, dan ternyata hanya dalam Yesus
saja ada jalan keluar dari lingkaran dosa!
(B) Soal pertobatan:
Bertobat adalah bukan hanya kesediaan manusia, tapi juga karya Allah.
Jadi kesediaan manusia dan kehendak Allah harus berpadu menjadi satu.
Bertobat adalah ajakan Allah kepada kita.
“Waktunya telah genap; Kerajaaan ALlah sudah dekat, bertobatlah dan
percayalah kepada Injil!”…. dan tawaran Allah harus disambut oleh
manusia “Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: “Pada hari ini jika
kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam
kegeraman.”
Sebab Allah datang buat orang-orang berdosa.
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa,
supaya mereka bertobat.” Saya merasa orang berdosa yang amat sangat,
hidup saya dulu penuh dengan kemunafikan, kenajisan dan kekotoran. Biarpun
orang memandang secara lahiriah saya beragama dengan baik, namun hati
saya busuk dan kotor, karena pengaruh dosa yang sudah melekat pada
manusia. Saya telah berulang kali, berusaha sekuat tenaga untuk hidup
berbuat baik, namun hati saya gelisah, tiada damai, karena itu saya tertarik
kepada Tuhan Yesus yang dapat menebus dosa saya dengan pasti,seperti
firmanNya.
“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti
salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih
seperti bulu domba.” Setelah saya menerima Yesus dalam hati, dan
bertobat padaNya, maka hati saya ada damai, karena kepastian yang
sepasti-pastinya dosa saya diampuniNya, dan saya menjadi orang yang berbahagia,
“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya dan ditutupi
dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak
diperhitungkan Tuhan kepadanya.” Itulah saya merasa tertarik pada Yesus, yang
begitu menjamin bahwa dosa saya sudah dihapuskan dengan pasti. Dan saya
merasa tidak ada lagi yang dapat menjamin begitu pasti selain Dia ialah
Yesus Kristus!
(B) KEPASTIAN KESELAMATAN (HIDUP YANG KEKAL)
Terus terang saya katakan bahwa sebelum saya masuk Kristen, diri saya
selalu diperhadapkan oleh pertanyaan yang timbul dalam hati saya:
”Pastikah saya masuk sorga?” Sebab tidak ada kepastian yang menjamin bahwa
”pasti selamat” dan bila mati kelak ”Pasti masuk sorga”. Semua
hanya mengira-ngira saja, bila berbuat ini dan beramal itu, maka kelak
mudah-mudahan masuk sorga. Atau sorga itu, soal bagaimana nanti masuk sorga
seperti dapat lotere saja!
Namun dalam Kristen, Yesus menjamin dengan pasti!
“Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan
beroleh hidup kekal.” Yesus datang ke dunia menawarkan keselamatan yang
pasti bagi manusia, sebab apa? Dia-lah Juru Selamat.
(1) Juru Selamat:
Yesus Kristus, dari namaNya saja sudah menandakan DIa sebagai ”Juru
Selamat” (Pelepas). Yesus dari bahasa Ibrani “Jusa”, Isa dari bahasa
Arab ”Ja”su” berarti Pelepas atau Juru Selamat.
Sang Juru Selamat ini sudah dijanjikan sejak ketika manusia jatuh di
dalam dosa. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan
ini, antara keturunanmu dan keturunannya” (Kejadian) Benih perempuan
yang menjadi musuh si ular adalah Yesus. Bahwa benih perempuan itulah yang
akan mengalahkan Iblis dan menyelamatkan manusia dari dosa, dari
hukuman Allah. Karena itu kelahiran Yesus ke dunia ini adalah kelahiran Sang
Juru Selamat. “Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus,
Tuhan di kota Daud” (Lukas)
Dan Juru Selamat ini telah dijanjikan ALlah sejak dahulu kala dan hanya
Dialah yang dapat menyelamatkan!. “Aku, AKulah Tuhan dan tidak ada
juruselamat selain dari padaKu”(Yesaya)
“Tetapi Aku adalah TUhan, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak
mengenal Allah kecuali Aku, dan tidak ada juru selamat selain dari Aku.”
(Hosea)
Benar! hanya Tuhan saja yang datang menjadi Anak Manusia sebagai juru
Selamat manusia. Sebab manusia sesama manusia tidak bisa menyelamatkan,
bahkan justru sering terjadi sebaliknya, seperti kata pepatah
mengatakan:”Homo Homini Lupus” manusia yang saya akan menjadi serigala
terhadap manusia lainnya.” Karena itulah Yesus-lah Juru selamat dunia. “Kami
percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan, sebab kami
sendiri telah mendengar DIa dan kami tahu, bahwa DIalah benar-benar Juru
Selamat dunia.” “Dan kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah
mengutus AnakNya menjadi Juru Selamat dunia.”
Dan Yesus-lah Juru Selamat untuk semua manusia, inilah tawaranNya,
tidak terbatas siapa saja yang mau percaya, dan juga Dia tidak memaksa.
Kenapa saya begitu tertarik dan yakin bahkan haqqul yakin pada Juru
Selamat adalah Yesus, saya illustrasikan sebagai berikut: “Seandainya ada
orang yang mengajak dan menawarkan saya pergi ke negeri Amerika Serikat.
Orang yang mengajak ini secara pribadi tidak diragukan kejujuran nya dan
kesetiaannya dan kebaikannya buat mengantar saya ke AS, namun sayang
pengantar itu sendiri belum pernah ke Amerika. Tapi sekarang Presiden AS
Jimmy Carter menawarkan kepada saya untuk berkunjung ke Amerika. Saya
pribadi akan memilih tawaran Presiden Jimmy Carter, sebab beliau orang
Amerika, tahu seluk beluk Amerika, dan berkuasa di sana, jelas tidak
akan kesasar lagi, pasti saya sampai di Amerika dengan pasti. Begitu juga
ke sorga, saya menerima tawaran Yesus, dan pasti ke sorga! kenapa?
Sebab Yesus datang dari sorga, Pemilik sorga, dengan sendirinya barang
siapa menerima ajakanNya pasti sampai ke sorga!
(2) Keselamatan:
Keselamatan yang ditawarkan Yesus Kristus adalah keselamatn yang pasti,
sesuai dengan janjiNya. “AKulah Pintu; barangsiapa masuk melalui Aku
(Yesus), ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar menemukan padang
rumput.” “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,
engkau dan seisi rumahmu.” Dan sekarang janjiNya itu ada pada firmanNya
yang disebut Injil, dan Injil itu adalah berita keselamatan, Injil itu
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, “Sebab aku (Paulus) mempunyai
keyakinan yang kokok dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah
yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi,
tetapi juga orang Yunani.” Hanya Yesus-lah yang dapat menjamin
memberikan keselamatan yang pasti. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun
juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada
nama lain yang diberikan kepada manusaia yang olehNya kita dapat
diselamatkan.”
Keselamatan yang pasti inilah membuat saya tertawan pada Yesus Kristus,
dan saya seperti mendapat permata berlian yang tiada ternilai, sebab
percumalah hidup di dunia ini senang, tanpa jaminan keselamatan yang
pasti.
Dan setelah saya beroleh keselamatan yang pasti ini maka hidup saya
mendapat ketenangan, kedamaian. Hilang semua kekuatiran dan kegelisahan
saya yang dahulu, apakah saya pasti masuk sorga atau tidak. Tapi sekarang
dengan segala jaminan yang diberikan oleh Yesus, maka saya pasti
bersama-sama Dia di Sorga bila saya dipanggilNya kelak.
C. KELAHIRAN BARU :
Tentang ajaran mengenai “kelahiran baru”, barulah dalam Injil saya
dapati pelajaran ini, sejak dulu belum pernah saya mendengar dan ketahui.
Rupanya ajaran tentang kelahiran baru, adalah kunci dari kehidupan iman
Kristen! Pantas saja! dahulu saya berkeinginan hidup selalu suci, hidup
dalam kebaikan, tapi nyatanya tidak bisa, disebabkan tabiat dosa itu
menguasai hidup saya. Tapi hidup dalam Kristus, kita menjadi “hidup
baru”, karena kita harus dilahirkan kembali.
“Yesus menjawab, katanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah.”
Dilahirkan kembali, berarti dilahirkan oleh air dan Roh.
“Jawab Yesus “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah.”
Maksudnya adalah air baptisan dan pengurapan Roh Kudus!
(1) Baptisan:
Ialah sebagai materai, atau sebagai simbol bahwa seseorang sudah
menjadi kristen karena percaya kepada Allah, dalam Kristus. “jadikanlah semua
bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus.”
Air Baptisan itu hanya simbol saja, tapi baptisan itu sendiri berarti
menanggalkan cara hidup kita yang lama, mematikan “ego” atau “aku” kita
dan hidup yang baru di dalam Kristus, hidup di dalam penguasaan Rohul
Kudus, karena itu baptisan bukan dengan air saja tapi dengan kuat kuasa
Rohul Kudus.
(2) Hidup di dalam Roh:
Hidup yang lama adalah hidup di dalam kedagingan, “Perbuatan daging
telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir, perseturuan, perselisihan, irihati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraaan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora
dan sebagainya.”
Sedangkan hidup yang baru adalah hidup di dalam penguasaan Rohul Kudus,
dan hidup itu berbuahkan Roh yaitu, “Tetapi buah Roh ialah: Kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri: Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu.”
“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, jikalau kita hidup oleh Roh,
baiklah kita juga dipimpin oleh Roh.”
Berarti yang menguasai hidup baru bukan lagi “ego” atau “aku”nya,
tetapi Roh Allah itu bertahta di dalam hati, di dalam seluruh kehidupan,
hidupnya sehari-hari.
Sehingga yang menguasai hidupnya bukan “ak”nya lagi, tapi Kristus,
sebab “aku”nya sudah turut disalibkan, mati, ketika Kristus disalibkan, dan
sekarang yang hidup adalah Kristus.
“supaya aku hidup untuk ALlah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup didalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam
daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi
aku dan menyerahkan dirinya untuk aku.”
Dan hidup baru, berarti ada perubahan di dalam Kristus, perubahan itu
ada yang sekaligus, dan ada yang bertahap, dan itu adalah pekerjaan Roh
Allah, misteri Ilahi.
Sedikit saya bersaksi tentang kelahiran baru ini, yang saya alami
secara pribati; ketika saya bertobat dan dibaptis, saya belum lahir baru
secara total, yaitu “ego” saya masih menguasai hidup saya. Baru di dalam
tahanan saya merasa ada perubahan yang total oleh Rohul Kudus, lahir
baru 100 prosen. Sehingga Jusuf Roni yang lama telah mati, tapi sekarang
yang hidup adalah Kristus.
“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi”. “dan
telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk
memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya”. Itulah
hikmahnya selama saya di dalam tahanan. Penjara itu secara rohani saya anggap
sekolah Tuhan buat mendidik saya, tapi bukan berarti secara hukum saya
mentolelir penahanan yang berlarut-larut boleh dibiarkan!
Dan juga salah-lah pendapat bahwa dengan menahan saya berlarut-larut
bisa mengubah iman Kristen saya, karena iman percaya itu datangnya dari
Tuhan, maka justru iman Kristen saya bertambah-tambah! (note: di dalam
penjara dan dalam penderitaan yang sulit inilah, Jusuf Roni pernah
merasakan dirinya benar-benar dibawa pergi ke atas dan bertemu dengan Juru
Selamat kita Yesus Kristus. Ia diperlihatkan Sorga yang indah itu oleh
Tuhan Yesus, sebenarnya ia tidak ingin kembali, namun Yesus menyuruh dia
kembali untuk menjadi saksiNya.)
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke
sehari.” Perkara kelahiran baru ini adalah perkara rohani, hendaknya
dengan mata rohani pula barulah kita dapat mengertinya, dan berbahagialah
orang-orang yang mata
rohaninya dicelikkan oleh Tuhan.
“Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak
dinilai oleh orang lain. Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran
Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran
Kristus.”
D. KASIH:
Ajaran tentang Kasih di dalam agama Kristen adalah menempati pusat
pemberitaan dalam firman Allah.!
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang palin gbesar diantaranya ialah kasih.”
Sebab karena Kasih Allah juga, maka manusia beroleh keselamatan, hidup
yang kekal, oleh sebab itu manifestasi iman Kristen adalah di dalam
mengasihi sesama manusia. “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam
Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti,
hanya iman yang bekerja oleh kasih” “Saudara-saudara, memang kamu telah
dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan itu
sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang
akan yang lain oleh Kasih” Karena kasih Allah itu terlebih dahulu, maka
yang percaya beroleh keselamatan.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia itu, sehingga Ia telah
mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Kasih Allah itu tidak terbatas, dan sangat besar, dan karena Allah
terlebih dahulu mengasihi kita, maka kita baru dapat mengasihi dan
mempunyai kasih, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahuli mengasihi kita”
Karena itu kewajiban sebagai orang Kristen untuk memanifestasikan kasih
Allah itu di dalam sikap hidupnya sehari-hari. Oleh sebab itu apabila
gereja memberikan bantuan materiil atau aksi-aksi sosial, hal ini bukanlah
dalam rangka untuk mengubah iman orang yang diberi bantuan, namun untuk
melaksanakan ajaran tentang kasih, dan menyaksikan kasih Allah itu
kepada manusia siapa saja tanpa pilih bulu, karena Allah mengasihi seluruh
dunia.
E. Pekabaran Injil:
Pekabaran Injil adalah merupakan suatu keharusan dalam ajaran Kristen,
karena ini merupakan perintah Tuhan yang tidak dapat tawar-menawar,
sesuai dengan (SK) Tuhan nomor 28 yaitu Injil Matius pasal 28 ayat
18,19,20 sebagai berikut:
“Yesus mendekati mereka dan berkata:”KepadaKu telah diberikan segala
kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman.” Karena itu Kristen adalah agama missioner atau agama da”wah,
yang mempunyai kewajiban buat memberitakan Injil Keselamatan ke seluruh
dunia. Namun patut diketahui hal ini bukanlah Kristenisasi, sebab
Pekabaran Injil mengandung maksud ialah tiga bagian;
(a) Informasi : Memberikan penerangan dan pemberitaan tentang iman
kristen, tentang jalan keselamatan kepada siapa saja, agar orang tahu bahwa
Yesus adalah Juru Selamat
(b) Persuasi : Menjawab setiap pertanyaan dari siapa saja yang ingin
bertanya atau mempertanyakan tentang Yesus Kristus itu, sesuai apa yang
ada dalam AlKitab.
(c) Edukasi: Mendidik umat Tuhan dalam melaksanakan ajaran Tuhan.
Hal ini jelas tidak ada Kristenisasi, sebab untuk menjadi Kristen atau
percaya kepada Yesus bukanlah hasil pekerjaan manusia, bukan juga hasil
penginjil atau pendeta, namun adalah pekerjaan Tuhan, atau pekerjaan
Rohul Kudus itu sendiri di dalam hati manusia, yang dipilihNya agar
selamat!
Demikianlah apa sebabnya sehingga saya tertarik pada ajaran Kristen,
sebagaimana sudah saya jelaskan pada keterangan diatas, untuk sebagai
gambaran bahwa sungguh saya tertarik pada Kristen karena ajarannya dapat
saya terima dalam segala hal, dan inilah pilihan saya secara
pribadi!.
Banyak orang menduga mustahil, saya percaya kepada Tuhan Yesus, apabila
melihat latar belakang saya, namun inilah kenyataannya bahwa apa apa
yang dianggap mustahil oleh manusia, akan tetapi apabila Allah
berkehendak, tidak ada mustahil.
“Kata Yesus: “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi
Allah”.
KESAKSIAN
Dalam kehidupan seorang Kristen; kesaksian menempati tempat yang
terpenting, sebab kesaksian adalah manifestasi dari pengakuan iman percaya
seorang Kristen. Kesaksian seorang Kristen dalam sikap hidupnya
sehari-hari dan dalam ucapannya baik secara lisan maupun tulisan, tercermin dan
terpancarlah bahwa ia seorang Kristen. Kekristenan tanpa kesaksian
adalah ke Kristenan yang lumpuh, berarti juga iman Kristianinya kering dan
tandus karena tidak ada hujan berkat dari sorgawi. Kesaksian berarti
menceritakan, memberitahukan, mengkhabarkan kepada orang lain, agar orang
lain tahu, segala perbuatan Allah terhadap dirinya secara pribadi, apa
yang dialaminya sehingga dia menemukan dan mendapatkan Kasih Tuhan
Yesus terhadap diri pribadinya.
Untuk lebih jelas saya uraikan sebagai berikut:
A. Kedudukan Kesaksian:
Kesaksian adalah inherent dari identitas Kristen, merupakan suatu
kewajiban yang mutlak, keharusan yang tidak boleh ditawar lagi, sebab
kesaksian merupakan realisasi dari pengakuan iman percaya ke-Kristenan,
sebagaimana dalam firman Tuhan.
“Setiap orang yang mengaku Aku(Yesus) di depan manusia, Aku juga akan
mengakuinya didepan BapaKu yang di sorga. Tetapi barang siapa menyangkal
Aku didepan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu yang
disorga.”
TIdak ada pilihan lain bagi seorang Kristen untuk bersaksi tentang iman
percayanya. “Tetapi kami juga *harus bersaksi*, karena kamu dari semula
bersama-sama dengan Aku”
Kata-kata “harus bersaksi” saya garis bawahi, menunjukkan suatu
kewajiban yang mutlak. Untuk itu saya tidak berbuat lain, selain harus
konsekwen melaksanakan firman Tuhan ini.!
B. Maksud dan Tujuan Kesaksian:
Maksudnya ialah menceritakan segala perbuatan Allah, apa yang telah
Allah lakukan terhadap kita, bahwa kita telah diselamatkan dari kematian
yang kekal. Dari hasil pergumulan itu, dalam mencari kebenaran yang
hakiki, maka Yesuslah kebenaran yang sejati, itulah perbuatan Allah yang
ajaib! “Sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan
menceritakan
segala perbuatanMu yang ajaib” Pulanglah kerumahmu, kepada orang-orang
sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka sesuatu yang telah
diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihi engkau!
Dengan kesaksian itu kita menjadi saksi Tuhan.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau ROh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksiKu (Yesus) di Yerusalem dan di seluruh Yudea
dan Samaria dan sampai keujung bumi.”
Bahwa orang Kristen harus menjadi terang dunia. “Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak diatas gunung tidak mungkin tersembunyi.”
Menjadi terang dunia berarti supaya orang lain tahu, dan menerangi
manusia-manusia lainnya, dalam hal ini terkandung makna tentang mengabarkan
kepada orang lain.
Jadi tujuannya ialah memberikan kekuatan impian percaya terhadap sesama
saudara seiman agar iman yang lemah dikuatkan, dan yang kuat makin
bertambah-tabah, sehingga tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh
hujan.
Bersaksi berarti menerangi, menerangi berarti juga menegur yang didalam
kesesatan, dan apabila yang beriman tidak menegur, maka sangsinya bagi
yang tidak menegur ialah hukuman Allah,
“Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! dan
engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk
memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap
hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan
menuntut pertanggung jawab atas nyawanya daripadamu.”
Oleh dasar-dasar itulah saya berkeharusan bersaksi, menceritakan
pengalaman pergumulan di dalam mencari kebenaran yang hakiki, sampai saya
mendapatkannya, bahkan mendapat jaminan “Keselamatan” yang pasti di dalam
Kristus Yesus!
Sumber : ONKP

Friday, January 05, 2018

Kamar 5020

Bacaan : Kejadian 50 : 15-20

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini".
(Kejadian 50:20)

Jay Bufton menjadikan kamar perawatannya sebagai saluran berkat. Pria berusia 52 tahun yang bekerja sebagai guru SMA sekaligus pelatih olahraga itu sedang menderita kanker. Namun, ia menjadikan Kamar 5020 tempatnya dirawat sebagai saluran pengharapan bagi para sahabat, kerabat, dan pekerja di rumah sakit. Karena sikapnya yang ceria dan imannya yang tangguh, para perawat pun senang melayaninya. Beberapa dari mereka bahkan mengunjunginya di luar jam kerja.
Meski tubuhnya yang dahulu atletis kini melemah, ia tetap menyapa siapa pun dengan senyum dan berusaha menguatkan mereka. Seorang teman berkata, “Tiap kali mengunjungi Jay, ia selalu bersemangat, ceria, dan tidak pernah putus asa. Saat menghadapi kanker dan kematian pun, ia tetap menyaksikan imannya.”

Di hari pemakaman Jay, seorang kawan menyebut bahwa Kamar 5020 mempunyai makna khusus. Ia mengacu pada Kejadian 50:20, di mana Yusuf mengatakan bahwa meski saudara-saudaranya pernah menjualnya sebagai budak, Allah membalikkan keadaan itu dan mendatangkan kebaikan untuk “memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” 
Kanker menggerogoti tubuh Jay, tetapi karena melihat karya tangan Allah, ia dapat berkata bahwa “Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.” Itulah alasan Jay dapat memakai kanker yang ganas sekalipun sebagai kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus kepada orang lain.

Jay telah memberikan teladan iman yang tak tergoyahkan oleh ancaman kematian. Imannya kepada Allah yang Mahabaik dan layak dipercaya itu sungguh menjadi kesaksian yang luar biasa! 

Tuhan, banyak kesulitan kami alami dalam hidup ini. Tolong kami sungguh-sungguh mempercayai-Mu sehingga kami dapat melihat tiada satu hal pun yang berada di luar kendali-Mu. Tolong kami untuk menceritakan kasih-Mu bahkan di saat-saat yang sulit.

Oleh anugerah Allah, kita dapat memberikan kesaksian yang terbaik di tengah masa-masa yang sulit sekalipun.

Dari OUR DAILY BREAD.
By :  Dave Branon

Wawasan: 
Walaupun kisah Yusuf memiliki akhir yang begitu bahagia, kebahagiaan itu tidak datang dalam semalam. Ketika Yusuf pertama kali muncul dalam narasi kitab Kejadian, ia masih berusia tujuh belas tahun (Kejadian 37:2). Setelah sekitar sepuluh tahun menjadi budak dalam rumah Potifar (kepala pengawal raja, pegawai istana Firaun), Yusuf diangkat sebagai orang kepercayaan yang mengelola harta benda dan urusan rumah tangga Potifar. Namun, istri Potifar memfitnahnya sehingga Yusuf dipenjara selama dua tahun (Kejadian 41:1). Ketika dibebaskan dan diangkat menjadi wakil penguasa di Mesir, ia berusia tiga puluh tahun (Kejadian 41:46). Yusuf lalu melewati tujuh tahun masa kelimpahan diikuti dengan dua tahun masa kelaparan (Kejadian 45:6) sebelum akhirnya bertemu muka dengan saudara-saudaranya. Ini berarti, sejak dijual sebagai budak sampai bertemu kembali dengan keluarganya, Yusuf melewati waktu sepanjang dua puluh dua tahun!

Bagaimana kisah Yusuf menolong Anda menyadari bahwa tidak ada keadaan yang berada di luar kuasa Allah  ( Bill Crowder )

Tuhan Berbicara

Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. 
(1 Korintus 2:12)

Baru-baru ini, menantu saya, Ewing, sedang menjelaskan kepada anaknya, Maggie, bahwa kita dapat berbicara kepada Allah dan Dia berkomunikasi dengan kita. Ketika Ewing mengatakan bahwa Allah terkadang berbicara kepada kita melalui Alkitab, Maggie menjawab dengan yakin: “Dia tak pernah mengatakan apa pun kepadaku. Aku tak pernah dengar Dia berbicara kepadaku.”

Kebanyakan dari kita mungkin sependapat dengan Maggie, apabila kita menganggap bahwa cara komunikasi Allah dengan kita itu harus berupa suara yang terdengar, seperti mengatakan kepada kita, “Juallah rumahmu, dan urusilah anak-anak yatim piatu di daerah terpencil.” Namun biasanya, yang kita maksud dengan mendengar Allah “berbicara” tidaklah seperti itu.

Kita “mendengar” Allah berbicara melalui pembacaan Kitab Suci. Alkitab memberitahukan tentang Yesus kepada kita dan mengatakan bahwa Allah “telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” yang merupakan “cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah” (Ibr. 1:2-3). 
Kitab Suci memberitahukan kepada kita cara menerima keselamatan dalam Yesus dan cara menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya (2Tim. 3:14-17). 
Selain Kitab Suci, kita mempunyai Roh Kudus. Dalam 1 Korintus 2:12 tertulis bahwa kita diberi Roh “supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.”

Apakah sudah lama Anda tidak mendengar Allah berbicara? 
Berbicaralah kepada-Nya dan dengarkanlah Roh Kudus, yang menyingkapkan Yesus kepada kita melalui firman-Nya. Dengarkanlah hal-hal indah yang hendak dikatakan Allah kepada Anda.

Berbicaralah kepadaku, Tuhan. Tolonglah aku untuk memahami isi Kitab Suci, pelajaran yang diberikan Yesus, dan dorongan dari Roh Kudus.

Allah berbicara melalui firman-Nya ketika kita menyediakan waktu untuk mendengarkan-Nya.

Dari OUR DAILY BREAD
By Dave Branon.

Natal & Tradisi

"Sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat".
(Lukas 2:10-11)

Jika Anda menikmati sebatang candy cane (permen berbentuk tongkat bergaris-garis merah dan putih dengan rasa mint), Anda patut mengucapkan “danke schön” (terima kasih) kepada bangsa Jerman, sebab merekalah yang pertama kalinya menciptakan permen itu di kota Cologne. 
Saat Anda mengagumi tanaman poinsettia, ucapkan “gracias” kepada bangsa Meksiko, tempat asal tanaman itu. 
Anda juga bisa mengucapkan “merci beaucoup” kepada bangsa Prancis untuk istilah noel.
Dan ucapkan “cheers” kepada bangsa Inggris untuk tanaman mistletoe. 
Semua itu adalah bagian dari tradisi dalam perayaan Natal, terutama di dunia Barat.

Akan tetapi, di saat kita menikmati tradisi dan kemeriahan Natal di mana pun kita berada di dunia ini, marilah kita juga dengan tulus mengucapkan “terima kasih” kepada Allah kita yang Mahabaik, Mahakasih, dan Maha Pemurah. Karena Dialah, kita mempunyai alasan untuk merayakan Natal—pemberian-Nya dalam rupa seorang bayi yang lahir di palungan Yudea lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Malaikat mengumumkan kedatangan dari pemberian Allah bagi manusia itu dengan mengatakan, “Sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat” (Luk. 2:10-11).

Mungkin pada Natal kali ini Anda merasa senang melihat pohon Natal yang terang dan menerima beragam hadiah yang indah. Namun, ingatlah bahwa sukacita sejati kita alami ketika kita mengarahkan perhatian kita kepada sang Bayi bernama Yesus, yang datang untuk “menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat. 1:21). Kiranya itu menjadi fokus utama kita sembari kita bersyukur kepada Allah atas pemberian Natal dari-Nya yang luar biasa. 

Tuhan, terima kasih karena Engkau telah datang ke dunia ini di Natal yang pertama. Di tengah segala tradisi dan perayaan kami, tolonglah kami tetap mengutamakan-Mu.

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu. 
(Roma 15:13)

Dari OUR DAILY BREAD
By Dave Branon

Tuesday, January 02, 2018

Rancangan Tuhan

Langkah orang ditentukan oleh Tuhan, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya? ( Ams 20: 24)

God rarely reveals His whole plan all at once. He usually shows us one small step at a time. Be patient and have faith. ( Dave Willis .org) ( Tuhan jarang menyatakan langsung rencana- Nya secara keseluruhan. Dia selalu menunjukkan kepada kita satu langkah kecil pada suatu waktu)

Pernah bermain puzzle? Puzzle adalah potongan-potongan gambar yang sudah disediakan dan harus kita susun satu demi satu untuk menjadi sebuah gambar utuh yang indah. Rencana Tuhan dalam kehidupan kita seperti sebuah puzzle yang sudah tersedia dan di berikan satu persatu langkahnya. Tuhan tidak memberikan secara langsung rencana-Nya atas hidup kita tetapi Ia memberikan langkah demi langkah. Langkah-Nya bisa melewati masalah dengan maksud supaya manusia bergantung kepada-Nya. Supaya dapat mengikuti jalan Tuhan maka kita mengikuti firman-Nya. 

" Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. " ( Mzm 119: 105) . 
" Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya ;  apabila Ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. (Mzm 37:23)

Percaya saja rencana-Nya indah pada waktu-Nya. Tuhan Yesus memberkati!

Oleh : Rina Adhisurya

Panggilan Tuhan

Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah Tuhan kepadanya: " Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum." Jumlah orang yang menghirup membawa tangannya  ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air. ( Hakim- Hakim 7: 5-6)

Ada persyaratan khusus untuk rakyat yang akan ikut bersama Gideon melawan musuh. Orang - orang yang dipakai Tuhan adalah orang yang minum air dengan berlutut dan membawa tangannya ke mulut sedangkan orang yang minum dengan menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat tidak diikutsertakan. Orang yang membawa tangannya ke mulut posisi mereka dalam keadaan siap jika di depan ada musuh. Fokusnya ke depan sedangkan orang yang minum dengan menjilat fokusnya kepada air. Orang ini tidak siaga jika musuh datang.

Orang yang akan dipakai Tuhan untuk perpanjangan tangannya adalah orang yang fokus kepada Tuhan bukan kepada lainnya. Seperti Paulus katakan : " Saudara - saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari - lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." ( Flp 3: 13-14) . Mari kita fokus kepada panggilan Tuhan akan hidup kita. Tuhan Yesus memberkati!

Oleh : Rina Adhisurya

Bejana

Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Kemudian datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya : "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel! Demikianlah firman Tuhan. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! ( Yer 18: 3-6)

Tukang periuk  berhak membuat  bejana yang dimiliki menurut keinginan hatinya. Jika bejana itu rusak maka tukang periuk memperbaikinya kembali dan membuat menjadi bejana lain sesuai dengan pandangannya. Kita adalah bejana yang dibentuk Tuhan menurut pandangannya baik adanya. Pada waktu kita lemah, mendapat masalah, jatuh dalam dosa dan bertobat maka bejana kita mungkin tidak sesuai lagi dengan apa yang dikehendaki Tuhan. Bejana kita rusak akibat masalah demi masalah yang kita alami padahal jika tidak sesuai bejana akan diremukkan  dan dibentuk kembali oleh tukang periuk supaya mendapatkan hasil yang baik.

My past wasn't easy.... and that is why today I am strong. ( masa lampau saya tidak mudah... dan itulah sebabnya hari ini saya kuat)

Masalah-masalah yang kita hadapi bukan menjadikan kita jatuh tetapi membuat kita kuat. Kita dibentuk Tuhan untuk kemuliaan-Nya. " Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya ; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. ( Mzm 37:23-24). Bertahan dan kuat di dalam masalah karena ada Tuhan yang menyertai kita. Ia membentuk kita tidak melebihi kekuatan kita dan indah untuk dipakai bagi kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus memberkati!

Oleh : Rina Adhisurya

Mengampuni

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus : " Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? " Yesus berkata kepadanya: " Bukan! Aku berkata kepadamu : Bukan sampai tujuh kali melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. ( Mat 18: 22)

Forgiveness is the best form of love. It takes a strong person to say sorry and an even stronger person to forgive . ( Memaafkan adalah bentuk ekspresi dari kasih. Hanya orang yang kuat yang dapat meminta maaf dan bahkan orang yang lebih kuat yang bisa memaafkan kesalahan orang lain)

Memaafkan memang tidak mudah  karena hati yang terluka akibat perbuatan seseorang . Ada perbedaan antara orang yang mempunyai kasih Tuhan dengan yang tidak. Orang yang tidak mempunyai kasih Tuhan baginya tidak mudah melupakan peristiwa yang menyakitkan hatinya. Bagi orang yang mempunyai kasih Tuhan mudah untuk meminta maaf bahkan memaafkan perbuatan orang lain yang menyakitkan. 

Jangan memendam dendam atau sakit hati. Ampuni semua kesalahan orang baik yang disengaja maupun tidak. Biarkan kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena darisitu terpancar kehidupan. Mengampuni membuat hati tetap damai dan sukacita. Balaslah kejahatan dengan kebaikan . Tuhan Yesus memberkati!

Oleh : Rina Adhisurya

Popular Posts