oleh Deny S Pamudji
Fung Shui atau Hong Shui merupakan suatu kepercayaan orang Cina yang mengkaitkan letak suatu ruang, rumah (gedung), taman, kubur, jembatan, bukit, bendungan, sungai, atau lembah terhadap keberuntungan, kesehatan dan keharmonisan suatu individu, keluarga, perusahaan atau usaha/niaga.
Fung Shui secara harfiah berarti Angin (Fung) dan Air (Shui). Jadi secara harfiah Fung Shui berarti seni memanfaatkan angin dan air untuk menyelaraskan, mengalirkan, dan menghimpun Chi serta menghalau Sha Chi (Chi pembawa maut). Secara garis besar Fung Shui mempunyai 2 aliran yakni aliran bentuk dan aliran mata angin. Aliran bentuk meninjau dari tinggi rendah permukaan bumi (bukit, lembah, gunung) dan aliran sungai. Aliran mata angin meninjau dari sudut mata angin. Kedua aliran dalam praktek sering di-gabung menjadi satu dan malah dikombinasikan dengan horoskop Cina (yang disebut Shio), Yin Yang dan Lima Unsur Dasar (U Sing - Kayu, Api, Tanah, Logam, dan Air).
Fung Shui berpendapat bahwa Chi harus dapat bergerak bebas dan kalau dapat dihimpun agar men-datangkan pengaruh baik seperti banyak rezeki, kesehatan dan keharmonisan. (Chi menurut pandangan filosofi Cina merupakan suatu tenaga dasar yang memberi napas kehidupan di dunia ini ). Chi dalam Yoga disamakan dengan prana dan dalam kebatinan disebut tenaga kosmos.
Fung Shui merupakan pseudo science (ilmu palsu) atau tegasnya Fung Shui bukanlah ilmu karena tidak mempunyai kriteria ilmu (yakni dapat dibuktikan secara obyektif). Malah dapat dikatakan Fung Shui merupakan salah satu kepercayaan yang berhubungan dengan roh-roh teritorial seperti pendapat yang menyatakan rumah yang menghadap ke Tenggara akan selalu sial karena berhubungan dengan roh kemalangan .
Pertanyaan sekitar Fung Shui
+ Bagaimana seharusnya seorang Kristen memandang Fung Shui?
* Fung Shui hendaknya dianggap sebagai tahyul, khususnya tentang Chi. Karena bagi kita hanya Allah-lah yang menjadi sumber kehidupan, berkat dan perlindungan (Mzm 24:1; Kej 2:7; Bil 6:24; Ams 29:25)
+ Pernah ada kejadian dimana seseorang menjadi makmur setelah kubur orangtuanya diubah sesuai petunjuk ahli Fung Shui. Bagaimanakah hal tersebut bisa terjadi apabila Fung Shui adalah tahyul?
* Iblis adalah Bapa Dusta (Yoh 8:44). Fung Shui bukanlah ilmu karena tidak memenuhi salah satu kriteria ilmu yakni dapat dibuktikan secara obyektif. Orang mati tidak dapat berhubungan dengan orang hidup. Bagaimana mungkin dia bisa memberi kesejahteraan bagi orang hidup. (baca tulisan kami tentang Dunia Orang Mati) Contoh kejadian yang diceritakan di atas merupakan rekayasa si Setan karena dengan demikian akan terjadi penyembahan yang makin menjadi pada roh orangtua yang sesungguhnya merupakan penyembahan terhadap Setan.
+ Kalau Fung Shui bukan ilmu, mengapa seringkali petunjuk dari Fung Shui terbukti benar?
* Sekali lagi perlu dipertegas bahwa Fung Shui bukanlah ilmu. Ilmu merupakan suatu ajaran atau rumusan yang jika dilakukan sesuai prosedur di mana saja dan oleh siapa saja menghasilkan hal yang sama. Fung Shui tidak demikian halnya. Fung Shui dilihat secara kasus per kasus. Seseorang yang ber-shio Ular tidak bisa menerapkan hal yang sama dengan seseorang yang ber-shio Macan.
Ilmu juga bersifat konsisten seperti 1 + 1 = 2; 3 + 2 = 5. Hal ini sudah pasti selama perhitungan masih desimal (sepuluh) dan belum menjadi biner (dua). Fung Shui tidak demikian halnya. Contoh: dulu kamar orangtua harus berada diurutan depan daripada kamar anak. Kini kamar anak harus berada diurutan depan daripada kamar orangtua.
Petunjuk Fung Shui seringkali kelihatan benar karena Fung Shui mengambil sana-sini kaedah ilmu. Di sinilah pandainya si Setan untuk membuat orang menganggap Fung Shui sebagai ilmu. Salah satu kaedah yang diambil misalnya kaedah sanitasi. Dalam Fung Shui dikatakan sebaiknya WC tidak berada di dalam kamar tidur. Hal ini jelas karena kaedah sanitasi mengharuskan WC mempunyai pembuangan udara ke luar. Dengan membuat WC di dalam kamar tidur maka pembuangan udara ke luar tidak ada sehingga membuat udara kamar tidur menjadi lembab yang berakibat mendatangkan penyakit.
Contoh lainnya dalam Fung Shui dikatakan bahwa rumah yang berada di ‘tusuk sate’ (ujung dari simpang tiga) tidak baik. Hal ini jelas terlebih-lebih bila rumah tersebut berada di jalan yang ramai kendaraan lalu-lalang. Secara ilmu fisika sebuah kendaraan yang bergerak akan menghasilkan momentum. Dan setiap belokan menghasilkan gaya sentripetal dan sentrifugal. Jadi apabila sebuah kendaraan meluncur cepat dan tidak menduga adanya simpang tiga, maka hampir dapat dipastikan akan menabrak sasaran yang berada di ujung jalan tersebut.
Ambil sana-sini sedikit-sedikit dengan menutupi sumbernya merupakan salah satu sifat Setan. Setan tidak malu mengutip ayat Alkitab untuk digunakan olehnya. Itulah sebabnya banyak orang disesatkan olehnya. Ayat dari Pengkotbah pasal 3:1-8 yang menyatakan segala sesuatu ada saatnya sering dikutip oleh Setan untuk mendukung ajarannya. Setan berkata, ”Alkitab sendiri menyatakan demikian, karena itu periksalah Fung Shui apabila ingin mengetahui kapan saat yang tepat untuk membuka usaha, membangun rumah, menikah, dlsb. Alkitab tidak memuat petunjuk seperti itu.”
Sebagai umat Kristen yakni umat pilihan Tuhan (1 Ptr 2:9) hendaknya kita memahami siasat Setan. Penyesat Dunia (why 20:1-3, 9-10) yang dari awalnya menjerumuskan Adam dan Hawa (Kej 3) tetap akan menggunakan akalnya untuk menjauhkan kita dari Tuhan kita dan secara tidak sadar menyembah Setan (2 Kor 4:3-4).
Semua hari baik apabila kita berserah pada Tuhan. Yakinlah tidak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan kita daripada kasih-Nya (Rm 8:37-39). Terpujilah Tuhan Yesus.
Technorati Tags: fung shui,hong shui,cina,lima unsur,rumah,chi,yoga,tahyul,kepercayaan,pseudo science,yesus,kristen