Yesus berkata,”Jikalau kamu tetap dalam Firman-Ku ... kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:31-32
Karena itulah jika pada hari ini kamu mendengar suara Allah, janganlah kau keraskan hatimu. Yakobus 4:17
Banyak rekan-rekan saya yang beragama Buddha terkejut ketika mereka mengetahui bahwa saya kini telah menjadi pengikut Kristus. Betapa tidak? Sebab mereka tahu bahwa dulu saya amat fanatik dengan ajaran agama Buddha, dan lebih dari itu mereka pun tahu bahwa saya pernah menentang dan merendahkan ajaran Kristus.
Sebenarnya saya ingin sekali menceritakan pengalaman pribadi saya dengan Kristus secara lengkap pada Anda sehingga Anda mengetahui mengapa saya sampai menerima-Nya. Tetapi karena saya sulit mengungkapkannya secara rinci, maka kali ini saya hanya dapat memberikan Anda beberapa alasan pokok saja yang membuat saya menerima Kristus.
Harapan saya semoga kesaksian ini berguna bagi Anda dan juga teman Anda yang masih ragu menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan.
Catatan: Demi menjaga kerukunan beragama dan menghindari SARA, mohon agar kesaksian ini hanya diberikan pada rekan terbaik Anda saja.
Mengapa saya menerima Kristus?
1. Karena saya sadar bahwa usaha manusia untuk mencapai Allah adalah usaha yang sia-sia.
Ajaran Sang Buddha selalu berpusat pada usaha pribadi. Dalam Dhammapada 275 tertulis,”Engkau sendirilah yang harus berusaha ....”
Sedangkan dalam 1 Korintus 1:21 tertulis,”Karena bagaimana pun pandainya manusia, ia tidak dapat mengenal Allah dengan kepandaiannya sendiri ....”
2. Karena saya sadar bahwa pada hakekatnya hidup ini bukanlah penderitaan (dukkha).
Dalam Dhammapada 278 tertulis,”Segala sesuatu yang tercipta adalah dukkha derita ....”
Kehidupan ini diciptakan Allah, dan saya kini yakin segala ciptaan Allah selalu baik. Dalam Kejadian 1:31 tertulis,”Maka Allah melihat segala yang diciptakan-Nya itu sungguh amat baik....”
Lalu mengapa hidup ini penuh penderitaan? Jawabnya karena dosa.
Dalam Roma 2:9 tertulis,”Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang berbuat jahat ...” Dan “Orang-orang ini selalu menggerutu dan mengeluh akan nasibnya karena mereka hidup menurut keinginan dosa ....” Yudas 16
3. Karena saya sadar bahwa semua orang telah berbuat dosa dan tidak ada yang benar.
Dalam Roma 3:23 tertulis,”Semua orang sudah berdosa ....” dan dalam Mazmur 53:4 tertulis,”... tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”
Sang Buddha bersabda,”Manusia seharusnya mencari kebajikan ....” (Dhammapada 116) dan “Andaikata seseorang melihat seorang bijaksana ... hendaklah ia mengikuti orang bijaksana itu ....” (Dhammapada 76)
Dalam Dhammapada 87 tertulis,”Hendaknya orang bijaksana meninggalkan jalan kegelapan dan mengikuti jalan yang terang ....”
Yesus berkata,”Akulah Terang Dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai Terang Hidup.” (Yohanes 8:12)
4. Karena saya sadar bahwa ajaran agama tidak dapat menolong.
Dalam Roma 5:20 tertulis,”... tetapi semakin manusia berusaha menaati agama, semakin mereka melanggarnya dan berdosa terhadap Allah ....” sebab “orang yang melanggar salah satu dari perintah-perintah Allah, berarti melanggar seluruhnya.” (Yakobus 2:10) Lagipula dalam Galatia 3:11 tertulis,”Tidak seorangpun yang berbaik dengan Allah oleh karena menjalankan hukum-hukum agama ....” “Sebab karena Kasih Karunia kamu diselamatkan ... itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” (Efesus 2:8)
5. Karena saya sadar bahwa Yesus-lah satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia yang berdosa oleh karena hanya Yesus-lah satu-satunya Juru Selamat dan yang terbebas dari dosa.
“Melalui Yesus saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia diantara manusia tidak ada seorang lain pun yang sudah mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita.” (Kisah 4:12) “Ia suci; pada-Nya tidak terdapat kesalahan atau dosa apa pun ....” (Ibrani 7:26)
6. Karena saya sadar hanya Yesus-lah jalan mencapai Allah dan berbaik dengan Allah.
“Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak seorang pun dapat mencapai Bapa tanpa melalui Aku.” (Yohanes 14:6) “Tetapi kepada mereka yang menerima Dia dan percaya kepada-Nya akan diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah.” (Yohanes 1:12)
7. Karena saya melihat Kuasa dalam nama Kristus.
Sang Buddha selalu menekankan akan pentingnya pengujian suatu ajaran yang disebut dengan istilah Ehipasiko yakni apabila seseorang mengatakan bahwa dirinya menggengam mutiara, janganlah kita percaya sebelum kita melihat dia membuka telapak tangannya dan melihat mutiara berada dalam genggamannya. Hal ini saya terapkan pada Kristus dan saya mendapatkan bahwa Kristus tidak berbohong dan dapat membuktikan bahwa nama-Nya sangat berkuasa karena Kristus telah menerima segala kuasa di bumi maupun di sorga seperti tertulis dalam Matius 28:18 “Segala kuasa dikaruniakan kepada-Ku (Kristus), baik yang di sorga, maupun di bumi.”
Technorati Tags: kuasa,juru selamat,bebas dosa,melanggar,kebenaran,sia-sia,penderitaan,menolong,jalan