Thursday, May 27, 2010

Dongeng

Dongeng (2 Timotius 4:3-4)

Pada saat kita masih kecil, kita sering membaca atau mendengar (sekarang mungkin menonton) dongeng klasik (dari daerah ataupun belahan dunia lainnya).  Dan kita pun masuk dalam khayalan kita akan dongeng itu.  Tetapi ternyata, hingga dewasa pun kita masih suka akan dongeng.  Percaya atau tidak, ada pendeta yang pernah bersaksi bahwa ada jemaat yang mengundangnya untuk menyampaikan firman Tuhan, tetapi dalam undangan tersebut sudah digariskan apa-apa saja yang tidak boleh disentuh.  Malah ada tambahan kalau bisa sampaikan yang ringan-ringan saja dan banyak humornya agar menghibur.  Tetapi itulah yang menjadi trend/kecenderungan sekarang ini.  Maka tidaklah heran jika kita lebih senang datang pada kebaktian yang firmannya dibawakan oleh pendeta/penginjil anu.  Soalnya dia firmannya ringan dan lucunya banyak.  Jadi ke gereja hanya untuk mendengarkan kelucuan saja.  Jadi, ya, kita juga tidak heran jika firmannya rontok dari hatinya.

Selain jemaat yang sensitif, ada juga memang pendeta/penginjil, yang entah sengaja atau lalai, malah menyebarkan ajaran-ajaran sesat tentang dunia lain.  Ke mana-mana selalu bercerita tentang hal-hal itu saja (ya, memang modalnya cuman segitu) dan celakanya setelah bercerita, dia tidak mengungkapkan bahwa ternyata dunia itu adalah dunia yang palsu yang dibentuk roh-roh jahat dalam pikiran dia saat itu.  Hal itulah yang mengakibatkan banyak jemaat yang belum mengenal betul dunia lain berpendapat bahwa apa yang dialami pendeta/penginjil tersebut benar adanya sehingga mereka tersesat dalam pemikiran yang salah.

Dongeng lainnya ialah tentang doa dan pengabulannya.  Dongengnya ialah apa pun yang kita doakan pasti dikabulkan Tuhan.  Klaim pada Tuhan karena semua telah diljanjikan.  Jadi ajarannya membuat jemaat untuk menjadi peminta2 preman yang meminta sambil memaksa.  Jika tidak diberikan, maka artinya Tuhan belum mendengar.  Minta terus sampai engkau dapatkan.  Yang menjadi pertanyaan ialah apakah betul firman Tuhan mengatakan yang demikian?  Apakah pendeta/penginjil tersebut tidak mengetahui bahwa Yesus pun dalam berdoa tidak pernah memaksa? (Matius 26:39)  Apakah pendeta/penginjil itu tidak mengetahui bahwa jawaban Tuhan atas permohonan kita bisa tunggu, ya, atau tidak?

Apa arti semua ini?  Artinya saatnya memang sudah semakin dekat.  Di mana akan tiba saatnya orang-orang tidak suka mendengar hal yang benar.  Semuanya mencari hal-hal yang enak di dengar.  Bahkan kalau bisa membenarkan apa yang mereka pikir benar.  Sehingga orang yang benar akan semakin tersisih dan bahkan dijauhkan dari komunitas.  Hal seperti ini bukan hanya akan terjadi di luar gereja, bahkan di dalam gereja pun akan semakin terlihat.  Maka tidaklah menjadi luar biasa jika ada yang mengatakan dalam komunitas orang-orang gila, maka orang yang warasnya, yang akan disebut 'orang gila'.

Semoga telinga kita dapat terbuka untuk menerima yang benar dan hati kita menjadi ladang yang subur sehingga benih firman yang benar tumbuh subur di sana dan menghimpit tumbuhan ilalang yang telah disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Salam kasih, Deny S Pamudji

Popular Posts