Sekitar Roh Kudus
Tulisan ini saya buat berdasarkan pengamatan/pengalaman saya. Sengaja tidak mencantumkan ayat karena hanya untuk sharing.
Roh kudus ada dalam diri semua orang yang percaya Yesus sebagai Juru Selamat.
Pada saat orang percaya/mengakui Yesus sebagai Juru Selamatnya, maka roh kudus ada pada dirinya. Bahkan roh kudus inilah yang membuat seseorang percaya pada Yesus sebagai juru selamatnya.
Tidak ada hubungan langsung antara baptisan dan roh kudus, contoh klasik ialah turunnya roh kudus pada saat kotbah Petrus yang pertama dan dikenal sebagai peristiwa Pentakosta. Pada saat itu banyak orang yang tiba2 mengalami kepenuhan roh kudus tanpa harus mengalami baptisan terlebih dulu.
Roh kudus lebih besar daripada roh lainnya.
Seseorang yang menjaga imannya dengan benar, secara otomatis memiliki otoritas roh kudus sehingga tidak mempan disantet, tidak bisa ditebak peramal, dan ditakuti roh2 jahat/territorial yang ada di mana orang tersebut masuk.
Saya tekankan menjaga imannya dengan benar karena jika tidak menjaga iman, maka perisai dalam diri kita mudah diterobos kuasa lain.
Roh kudus tidak berhubungan langsung dengan bahasa lidah.
Bahasa lidah hanyalah salah satu karunia dari roh kudus. Tidak perlu kita semua berbahasa lidah karena bahasa tersebut hanya berguna bagi yang memilikinya, tetapi tidak untuk yang melihatnya, kecuali ada yang bisa menafsirkan atau menerjemahkannya. Di Cina pernah didapatkan umat yang satunya berbahasa lidah dan satunya lagi bisa menerjemahkan apa yang dikatakannya dan jemaat di situ terbangun imannya.
Karunia roh kudus bisa dikembangkan.
Karunia roh kudus yang diberikan Bapa sesuai kehendak-Nya bisa dikembangkan atau berkembang jika kita mau melakukan apa yang diberikan. Sebaiknya kemampuan tersebut bisa hilang jika kita tidak mempedulikannya.
Karunia roh kudus tidak identik dengan kesucian.
Banyak yang menghubungkan kesucian dengan karunia. Sehingga seringkali seseorang yang mempunyai karunia kesembuhan dinilai lebih suci/lebih tinggi daripada seseorang yang mempunyai karunia mengajar.
Banyak juga yang kecewa karena melihat orang yang mempunyai karunia roh kudus ternyata tingkah lakunya sangat rendah, seperti perkataannya kasar, membedakan umat yang kaya dan yang miskin, sombong rohani, merasa mengatahui segala sesuatu, dlsb. Tidak perlu heran karena karunia berbeda dengan kesucian.
Roh kudus membantu komunikasi kita dengan Bapa.
Banyak hal yang tidak bisa kita sampaikan pada Bapa dengan kata2 kita disampaikan roh kudus secara diam-diam. Seringkali saya mengalami mukjizat tanpa saya mintakan pada Bapa melalui doa. Kadang hanya terlintas sekali saja dan sudah menjadi kenyataan. Saya yakin roh kuduslah yang berkomunikasi dengan Bapa.
Tidak semua kekuatan roh kudus dapat diperagakan.
Ada beberapa karunia roh kudus yang dapat diperagakan seperti karunia menyembuhkan dan berbahasa lidah, tetapi tidak semua harus dapat diperagakan. Ada yang terjadi pada saat dibutuhkan saja.
Seorang penginjil pernah diracun pada minumannya dan tetap hidup. Akhirnya yang meracuni dirinya bertobat dan menerima Yesus.
Ev. Indri Gautama berkotbah di Sulawesi dan dilempari banyak batu. Tetapi tidak satu pun yang mengenai dirinya.
Seseorang pernah mencoba memukul Pdt Yulius Ishak dan terjatuh 1 meter sebelum dirinya menyentuh pendeta tersebut.
Roh kudus memberi pencerahan.
Pada saat kita mau duduk diam dan merenungkan firman, maka pada saat itu pula roh kudus akan memberikan kita pencerahan sehingga kita mengetahui hubungan satu ayat dengan ayat lainnya dan penerapan ayat tersebut untuk diri kita. Roh ini pula yang membuka mata rohani seseorang sehingga dapat menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.
Salam kasih, Deny S Pamudji