Ada satu tuntutan yang tidak dapat ditawar dalam kehidupan orang percaya yaitu hidup kudus. Sejujurnya kita katakan, di zaman modern ini sepertinya kekudusan adalah sesuatu yang sangat sulit. Banyak yang mengaku sebagai anak-anak Tuhan, sudah melayani pekerjaan Tuhan, bahkan yang sudah menjadi hamba Tuhan sekalipun, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh menjaga kekudusan hidupnya. Maka pada saatnya nanti Allah akan berkata kepada mereka: "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23).
Mari perhatikan apa yang firman Tuhan katakan: "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu," (1 Petrus 1:14-15). Jadi kehendak Tuhan atas hidup kita adalah menjadi kudus dalam seluruh kehidupan kita, baik dalam setiap perkataan, sikap, pikiran, perasaan dan perbuatan kita.
Oleh sebab itu Tuhan memerintahkan umatNya untuk keluar dan memisahkan diri dari kehidupan dunia yang serba gemerlap, yang tidak membawa kepada ketaatan akan Tuhan dan yang memberikan kepuasan yang palsu. 2 Korintus 6:17 katakan: "Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."
Dan kita patut bersyukur karena ada kasih dan kemurahan Tuhan yang memberikan kepada kita waktu dan kesempatan untuk kita memisahkan diri dan keluar dari kehidupan yang gelap itu, karena Ia menginginkan kita selamat di dalam Dia. Namun jangan sekali-kali kita meremehkan dan bermain-main dengan kasih dan kemurahanNya, sekalipun Allah itu panjang sabar dan murah hati, tetapi bukan berarti kemurahanNya dan kesabaranNya itu tidak ada batas waktunya.
Perlu kita ingat bahwa Allah tidak pernah berkompromi dengan dosa, setiap kesalahan dan pelanggaran akan mendapat hukuman! Nahum 1:3 mengatakan: "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah." (Nahum 1:3a). Itu sebabnya Ia memerintahkan kepada kita, "kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14b)
Sumber : Pdt Sylvia Supangkat, GPIA El Shaddai, Bekasi