Tuesday, October 03, 2017

Gaya Hidup Kita

"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamNya".
(Efesus 2:10)

Saya tergugah oleh frasa “gaya hidup kita” yang dicantumkan pada salah satu ayat dari Alkitab terjemahan kontemporer. Ketika mencari frasa itu dengan Google, kebanyakan hasil pencarian mengarah  pada hal-hal yang dianggap orang dapat mengancam gaya hidup mereka selama ini. 
Di antaranya yang dianggap paling mengancam adalah masalah perubahan iklim, terorisme, dan kebijakan pemerintah.

Saya pun bertanya-tanya,  apa dan bagaimanakah  sebenarnya gaya hidup kita sebagai pengikut Yesus? 
Apakah sesuatu yang membuat kita merasa nyaman, aman, dan bahagia, ataukah yang lebih dari itu?

Paulus mengingatkan umat Kristen di Efesus tentang karya luar biasa Allah yang telah mengubah hidup mereka. 
“Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan” (Ef. 2:4-5). 
Hasilnya, kita “diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (ay.10).

Berbuat baik, menolong sesama, memberi, mengasihi, dan melayani dalam nama Yesus—semua itu patut menjadi gaya hidup kita. 

Bagi orang percaya, tindakan-tindakan itu merupakan keharusan dan alasan utama mengapa Allah memberikan kita hidup di dalam Kristus.

Dalam dunia yang selalu berubah-ubah, Allah telah memanggil dan memampukan kita untuk menjalani kehidupan yang melayani sesama dan memuliakan-Nya.

Bapa, terima kasih atas kasih dan belas kasihan-Mu yang sangat berlimpah. Engkau telah melepaskan kami dari cara hidup kami yang berujung pada maut dan menghidupkan kami bersama-sama dengan Kristus.

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga . —(Matius 5:16).

Dari OUR DAILY BREAD.
Oleh David McCasland

Wawasan: 
Paulus mengajarkan tentang perbedaan yang tegas di Efesus 2:1. Ia mengatakan kepada para pembacanya bahwa mereka sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa mereka. Dengan menggunakan kata kerja bentuk lampau, ia menjelaskan tentang kehidupan yang baru bagi mereka yang mengikut Kristus. Kini mereka tidak lagi mati secara rohani, melainkan hidup di dalam Kristus. Paulus tidak membeda-bedakan antara pelanggaran, ketidaktaatan terhadap standar yang telah diketahui dan ditetapkan, dan dosa, sebagai kegagalan manusia untuk mencapai kekudusan Allah. Ia menunjukkan bahwa ketika para pengikut Kristus gagal mencapai standar Allah yang sempurna dan suci, baik sadar atau tidak sadar, mereka sedang menjalani kehidupan yang tidak lagi sesuai hidup baru yang telah mereka terima. Kebangkitan Kristus telah menghidupkan kembali hati kita yang pernah mati.

Popular Posts