Saturday, October 28, 2017

Dapur Kesengsaraan

"Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan."
Yesaya 48:10

Untuk mendapatkan hidup yang baru di dalam Kristus, setiap orang harus dimurnikan. Tidak semua orang yang mengaku pengikut Kristus sudah hidup baru, sebab banyak sekali orang Kristen yang hidupnya belum mencerminkan karakter Kristus. Di dalam Alkitab, kita banyak menemui kata "api", tetapi api di sini jelas bukan dalam arti yang harafiah, tetapi Allah menggunakan api sebagai alat untuk memurnikan, seperti dalam Maleakhi 3:2 dikatakan: "sebab Ia seperti api tukang pemurni logam". Dia memang menginginkan agar kehidupan kita dimurnikan menjadi serupa denganNya. 

Jika kita belum masuk dapur ujian untuk dimurnikan, maka jelas sekali kita masih tetap memiliki sifat lama yang masih menguasai kehidupan kita, yaitu congkak, iri, dendam, tidak memiliki kasih, dsb. Sebaliknya bagi setiap orang yang sudah dimurnikan, hidupnya jelas berbeda dengan kehidupannya yang lama, sehingga dengan demikian hatinya yang semula congkak dan jauh dari Tuhan, akan belajar untuk merendahkan diri di hadapanNya untuk melihat pertolonganNya dan menyadari bahwa sesungguhnya ia benar-benar benar memerlukan Tuhan dalam hidupnya.

Daud sendiri mengakui bahwa pemurnian itu sangat berguna bagi dirinya, ia katakan: "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu." ( Mazmur 119:67). Dan dalam Ibrani 12:11 juga menegaskan: "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." 

Dengan demikian kita mengerti bahwa Tuhan mengijinkan kita melewati proses pemurnian, bukan karena Dia tidak mengasihi kita, justru sebaliknya, Dia menginginkan supaya kita yang dikasihiNya memiliki kualitas keKristenan yang benar, dan memiliki dasar iman yang teguh dan tak tergoyahkan meskipun harus melewati berbagai macam cobaan. Karena hanya mereka yang memiliki kualitas rohani yang kuat yang akan sanggup melewati tantangan hidup, dan berkemenangan.

Sumber : Pdt Sylvia Supangkat, GPIA El Shaddai, Bekasi

Popular Posts