Upah Bekerja (1 Korintus 3:7-9)
Ada pendeta yang menyombongkan diri dengan mengatakan berhasil mentobatkan banyak jiwa. Ada juga yang begitu rendah diri karena merasa tidak pernah mentobatkan orang. Benarkah nanti kita dinilai begitu oleh Tuhan?
Ternyata tidak. Sebab Tuhan menilai setiap orang yang bekerja. Tuhan menilai siapa yang membawa jiwa. Tuhan menilai siapa yang menabur firman. Tuhan menilai siapa yang menuai jiwa. Setiap orang yang bekerja ada nilainya atau upahnya.
Karena itu jangan kecil hati jika kita tidak bisa menginjil. Jangan kecil hati jika kita tidak bisa bersaksi. Jangan kecil hati jika kita tidak bisa menulis. Tetapi berkecil hatilah jika kita tidak melakukan apa-apa.
Banyak hal-hal yang kelihatannya sepele, tetapi bisa kita lakukan. Misalnya saja mengundang jiwa-jiwa baru. Atau menjemput jiwa-jiwa ke persekutuan atau gereja. Ataupun menerima dengan suka cita jiwa-jiwa baru sehingga mereka bisa menikmati nikmatnya persaudaraan kekristenan.
Maka mulailah melakukan apa yang bisa dikerjakan untuk membawa jiwa kepada Yesus. Jadi baik menyiapkan ladang, menabur benih, menyiram dan menuai semuanya mendapat upah masing-masing.
Salam kasih, Deny S Pamudji
Jakarta, 20 Juli 2001