YESUS KRISTUS, SIAPAKAH DIA ?
Dikirim oleh : Erick Reskiamboro
Tidak ada seorang pun yang seperti Yesus Kristus. Dia sungguh unik di antara milyaran manusia yang pernah hidup di planet bumi ini. Apa lagi yang dapat Anda pikirkan tentang Dia ? Tidak dapat disangkal bahwa sekalipun ajaranNya sudah ribuan tahun yang lampau, tapi sanggup membuat banyak gaya hidup orang-orang dan bangsa-bangsa di dunia ini berubah secara radikal. Dapat juga dikatakan bahwa karya dan sabda Yesus telah mengubah dunia -- hal ini tak pernah dilakukan siapapun baik sebelum maupun sesudah kehidupan Yesus Kristus di muka bumi ini.
Apa yang membuat Yesus Kristus berbeda dari orang lain ?
Nubuat mengenai kedatanganNya ke dunia ini. Ratusan bahkan ribuan tahun sebelum kelahiran Yesus, para nabi telah menubuatkan kedatanganNya. Lusinan orang menulis secara detail tentang kedatangan seorang Mesias. Pra penulis berasal dari latar belakang hidup yang berbeda. Perjanjian Lama ditulis dalam periode lebih dari 1500 tahun.
Di dalamnya terdapat ratusan nubuat tentang Yesus. Sedikit cuplikan yang telah ditulis para nabi dapat disebutkan sbb :
* Lokasi kelahiranNya : 600 tahun sebelumnya Nabi Mikha meramalkan lokasi tepat kelahiranNya yakni di Bethlehem. (Mikha 5 : 2)
* PakaianNya : 1000 tahun sebelum kejadian, Daud memprediksi bagaimana pakaiannya dibagi-bagi dan jubahNya diundi. (Mazmur 22:18)
* KematianNya: satu milenium sebelum peristiwa penyalibanNya, telah digambarkan bagaimana perlakuan orang-orang di dekat salib terhadap Yesus (Mazmur 22:16)
* Kata-kataNya yang terakhir : 1000 tahun sebelum peristiwanya terjadi, diramalkan secara tepat kata-kata Yesus yang menanyakan mengapa Allah meninggalkan Dia (Maz 22 :1)
* Penindasan yang dideritaNya : Lebih 500 tahun sebelumnya, Nabi Yesaya menubuatkan penindasan yang dialami Yesus, d mana Yesus tidak memberikan perlawanan (Yesaya 53:7)
* Pengkhianatan terhadapNya : Lebih 500 tahun sebelum Yudas mengkhianati Yesus untuk memperoleh imbalan sebanyak 30 keping uang perak (Zakaria 11:12-13)
Kelahiran Yesus
Manusia secara naluriah akan bersikap skeptis (Seharusnyakah saya mempercayai itu ?). Barangkali karena alasan ini Allah berfirman bahwa Dia akan memberi tanda sehngga orang akan mengenal Yesus ketika hadir di dunia ini. Perjanjian Lama mengatakan "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda : Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. " (Yes 7:14)
Berabad-abad kemudian, seorang petugas pemungut pajak bernama Matius menjadi penulis kisah tentang tokoh surgawi : Yesus Kristus. Matius mencatat kejadian-kejadian sebagaimana yang pernah dinubuatkan para nabi sebelumnya. Masyarakat pada masa itu tidaklah terlalu naif seperti kebanyakan orang dewasa ini. Ketika Yusuf mendapati bahwa pasangannya sudah hamil, dia berencana memutuskan membatalkan pertunangannya dengan Maria. Tapi kemudian datanglah Firman Tuhan untuk meyakinkan Yusuf agar tetap menjadikan Maria sebagai istrinya. Ini pasti bukanlah perkara yang mudah bagi Yusuf. Tiga puluh tahun setelah itu pun masyarakat masih saja memperbincangkan dugaan telah terjadinya hubungan pra nikah - suatu pelanggaran yang serius pada abad pertama (bahkan juga saat ini dalam budaya Timur).
Pengajaran Yesus dan dampaknya bagi dunia
Yesus berbicara lebih dari sekedar pemuka agama. Ia mengklaim bahwa Allah telah menyatakan diri dalam rupa manusia. Yesus seolah menentang adat istiadat yang kukuh dipegang oleh masyarakat Yahudi pada masa itu. Ia berbicara mengenai kesempatan bagi seseorang agar beralih dari kehidupannya yang lama, untuk memasuki hidup baru yang memiliki hubungan nyata dengan Allah. Orang-orang sangat takjub akan perkataan-perkataan Yesus - Dia berbicara tentang segala hal yang belum pernah seorangpun berpikir atau berbicara sebelumnya.
Banyak orang beranggapan bahwa Yesus datang untuk menjadi seorang raja yang akan menggunakan kekuatan supranaturalNya untuk memimpin Bangsa Israel kepada kejayaan. Tapi Yesus ternyata datang untuk alasan lain. Selama berabad-abad dan berjuta-juta orang di seluruh dunia telah mengikuti pengajaranNya. Inilah dampak yang menakjubkan. Sekalipun Yesus hanya aktif mengajar kurang lebih 3 tahun, manusia sekarang pun masih merasakan efeknya. Tidak ada naskah-naskah yang menuliskan tentang karya seseorang, yang jumlahnya lebih banyak dibanding catatan tentang Yesus.
Pengajaran Yesus yang terbesar adalah dimungkinkannya hubungan pribadi manusia dengan Allah yang tidak dihasilkan dari perbuatan baik orang tersebut. Hubungan pribadi dengan Allah dapat dimungkinkan jika dibarengi dengan keyakinan bahwa Yesus telah mati untuk menebus dosa manusia.
Keselamatan tidak diperoleh manusia melalui usahanya berbuat kebaikan, melainkan hanya karena kasih karunia Allah yang diberikan secara cuma-cuma dan dinyatakan melalui Yesus Kristus. Keselamatan berasal dari iman, bukan dari perbuatan baik yang dilakukan manusia. Inilah konsep yang kedengarannya sangat revolusioner. Agama-agama lain mengajarkan bahwa supaya manusia selamat, maka ia haruslah berbuat kebajikan. Berbeda dengan ajaran Kristen, kita berbuat kebaikan karena kita yakin bahwa kita telah diselamatkan.
Mukjizat yang dibuat Yesus
Orang-orang datang dari seluruh negeri menemui Yesus untuk minta disembuhkan. Sebagai tambahan atas karya agung yang dilakukanNya -- Yesus membuat yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar, yang lumpuh dapat berjalan, yang mati dihidupkan kembali -- orang-orang percaya bahwa Ialah Mesias yang dijanjikan. Banyak orang melihat dengan penuh rasa kagum disertai keyakinan bahwa Yesus sesungguhnya adalah Anak Allah, Juru Selamat yang dijanjikan.
Bahkan musuh-musuh Yesus pun sebenarnya tahu banyak mukjizat yang telah dilakukan Yesus. Tetapi karena ketatnya aturan keagamaan pada waktu itu, dan ketakutan akan kehilangan pengaruh, para pemuka agama bertanya : ".. Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." (Yohanes 11:47,48)
Kematian Yesus
Coba bayangkan seseorang meramalkan tentang kematiannya. Ini bisa saja dilakukan kalau memang orang itu telah berkomitmen untuk bunuh diri. Yesus berbicara mengenai apa yang akan menimpa diriNya, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." (Mat 17:22,23)
Yesus Kristus adalah satu-satunya tokoh dalam sejarah yang lahir di dunia untuk tujuan khusus. Allah yang Mahasuci menuntut kesempurnaan. Upah dosa adalah maut dan kehidupan yang tersisih dari Allah dan segala sesuatu yang baik. Tujuan kematian Yesus adalah untuk menebus dosa dunia, sehingga setiap orang tidak perlu lagi menebus dengan dirinya sendiri.
Pengorbanan hewan-hewan kurban pada zaman Perjanjian Lama tidak dapat menghapus dosa. Yesus Kristus datang untuk menawarkan diriNya menjadi korban tebusan untuk menghapus dosa manusia secara sempurna dan untuk selama-lamanya, tentunya bagi orang yang percaya.
KebangkitanNya
Mati saja tidaklah cukup. Karena Yesus bangkit dan hidup kembali selamanya. Dengan demikian kita memperoleh jaminan bahwa sungguh Dialah Allah yang kekal. Kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta sejarah yang telah terbukti kebenarannya.
Hampir tidak ada kejadian dalam sejarah yang begitu hati-hati diteliti dan didokumentasikan dengan baik mengenai kebangkitan Yesus Kristus. Dalam suatu sidang pengadilan, salah satu alat bukti yang kuat antara lain adalah saksi mata. Sesudah kebangkitanNya, Yesus dilihat oleh sekurang-kurangnya 500 saksi mata sekaligus dalam suatu kesempatan. Bayangkan apabila dalam suatu perkara pengadilan, hadir jumlah saksi sebanyak itu. Kebangkitan Kristus adalah tema sentral kekristenan. Paulus menulis, "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu." (I Korintus 15:17)
PernyataanNya
Klaim Yesus atas diriNya sendiri cukup radikal dan 'berbahaya'. Yesus berani mengatakan bahwa "Aku dan Bapa adalah satu" -- padahal waktu itu hukuman bagi orang yang berkata demikian adalah hukuman mati. Dia mengatakan bahwa Dia telah ada sebelum Abraham ada (Abraham meninggal ribuan tahun sebelumnya). Dia juga mengatakan Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)
Dalam Injil Markus, Yesus menyatakan bahwa perkataanNya benar untuk selama-lamanya, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu" (Markus 13 : 31). Dia juga mengklaim kuasaNya yang universal : "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Mat 28 :
18).
Apakah Yesus benar sebagaimana yang dikatakan olehNya -- Allah dalam rupa insan dan Juru Selamat dunia -, ataukah Ia hanya seorang pembohong terbesar, ataukah seorang artis yang pandai bermain sulap ?
C.S. Lewis, seorang profesor dari Oxford University, semula menyangkal bahwa Yesus adalah Allah. Tapi kemudian hidupnya berubah 180 derajat dan menjadi seorang pengikut Kristus sejati yang mengakui bahwa Yesus adalah Allah. Dia menjadi begitu yakin tentaang kebenaran ini sehingga dia menulis banyak buku tentang hal ini. Dalam bukunya, Mere Christianity, Lewis menulis:
"A man who was merely a man and said the sort of things that Jesus said wouldn't have been a great moral teacher, He would either be a lunatic on the level with a man who says he's a poached egg or else He would be the devil of hell. You must take your choice, either this was and is the Son of God or else a madman or something worse. You can shut Him up for a demon or you can fall at His feet and call Him Lord and God, but don't come up with any patronizing nonsense about His being a great moral teacher, He hasn't left that alternative open to us."
Menurut Anda, siapakah Yesus? Yesus menyatakan bahwa hidup Anda di bumi dan di dunia yang akan datang bergantung pada apa yang Anda lakukan atas informasi ini.
Secara perseorangan, kita perlu membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan. Tidak melakukan apa-apa - itu pun sebuah keputusan. Jika Anda percaya apa kata Yesus, keputusan tersebut adalah satu keputusan yang paling penting yang dapat Anda perbuat. Hal ini menentukan bagaimana Anda akan menerima keabadian.
Yesus berkata, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada." (Yohanes 14 : 1 - 3)