Iman Hana (1 Samuel 1-2)
Hana seorang isteri pertama dari Elkana hidup dalam hinaan dari isteri muda Elkana yang bernama Penina. Hal tersebut dikarenakan Hana tidak bisa melahirkan anak alias mandul.
Dalam keputus-asaannya Hana teringat pada suatu kuasa yang mungkin selama ini diabaikan yakni Tuhan. Dengan hati yang hancur lebur dia berdoa sungguh-sungguh.
Dan ketika Eli, imam bait suci Tuhan mengatakan bahwa dia akan mendapat apa yang dia minta dari Tuhan Israel, maka ia mau makan (berarti sebelumnya dia telah berpuasa) dan muka tidak muram lagi (berarti dia telah mendapat pelepasan daripada frustrasinya).
Dengan iman, dia menghampiri Elkana dan setahun kemudian dia pun mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Samuel.
Adakah iman Hana dalam diri kita? Karena seringkali kita pun diberi petunjuk oleh hamba-hamba Tuhan, tetapi kita tidak mempercayainya. Bagaimanakah mungkin kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan jikalau kita hanya mengikuti pikiran kita saja dan menutup semua petunjuk yang diberikan Tuhan.
Salam kasih, Deny S Pamudji
Jakarta, 25 Nopember 2001