DIA MAMPU MEMBERKATI
" ... maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri berlimpah-limpah susu dan madunya." (Bilangan 14:8)
Tuhan kita adalah Tuhan yang menciptakan langit, dan bumi serta segala isinya. Dia menciptakan dan memberkati manusia. Tuhan kita adalah Tuhan yang turut terlibat di dalam sejarah. Dia tidak pernah meninggalkan sejarah berputar dengan sendirinya. Dia tidak berhenti ketika Dia selesai menciptakan. Tetapi Dia terus bekerja sampai sekarang.
Karya dan pekerjaan Tuhan telah ditunjukkan sejak mulanya. Dan Dia selalu memberkati manusia yang berkenan kepada-Nya. Pada waktu Tuhan memanggil Abraham, Dia memberkati Abraham dengan janji yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang sanggup melakukan segala sesuatu, sebab Dia adalah Tuhan yang maha kuasa. Tuhan berjanji memberkati bukan hanya kepada Abraham, tetapi juga keturunannya. Oleh sebab itu Tuhan menyertai bangsa Israel dan memberkatinya.
Berkat Tuhan pada bangsa Israel ditunjukkan-Nya melalui penyertaan-Nya. Ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Tuhan menunjukkan pada bangsa Israel bahwa Dia adalah Tuhan yang mahakuasa yang mampu memberkati bangsa Israel. Janji Tuhan atas bangsa Israel, yaitu suatu negeri yang berlimpah dengan susu dan madu, tidak diberikan begitu saja,. Tetapi Tuhan membawa bangsa Israel untuk melihat perbuatan Tuhan yang besar.
Ketika bangsa Israel mau memasuki kota Kanaan, bangsa Israel harus melihat dua kenyataan :
* Negeri yang berlimpah-limpah
* Orang raksasa Kanaan
Tuhan telah menjanjikan negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Dan ini merupakan berkat dari Tuhan yang diberikan kepada Abraham dan keturunannya. Akan tetapi bangsa Israel juga harus bekerja. Bangsa Israel harus berjuang untuk dapat mengalahkan bangsa Kanaan yang memiliki badan raksasa.
Dari kisah bangsa Israel tersebut, kita dapat mengambil suatu pelajaran, yaitu kita akan menerima berkat Tuhan jika kita mau berusaha untuk mendapatkannya. Dalam hal usaha untuk mendapatkan berkat ini, otomatis kita akan banyak mengalami perjuangan-perjuangan yang tidak mudah. Oleh sebab itu diperlukan dua hal :
PERTAMA, JANGAN MEMBERONTAK KEPADA TUHAN, ELOHIMMUKetika Bangsa Israel hendak memasuki tanah Kanaan, mereka melihat suatu bangsa yang berbadan besar, yaitu raksasa yang ada di tanah Kanaan. Dan pemandangan ini menggentarkan bangsa Israel. Akibatnya bangsa Israel tidak lagi ingat akan perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar atas hidup mereka. Ini merupakan akar pemberontakan terhadap Tuhan. "Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir." (Bilangan 14:3). Sungut-sungut bangsa Israel ini, sebenarnya ada satu hal yang sedang dilakukan oleh bangsa Israel, yaitu mereka tidak percaya bahwa mereka mempunyai Tuhan yang mahakuasa yang mampu melakukan apapun juga jika Dia menghendaki (Bilangan 14:11).
Berkat dari Tuhan dapat terhambat karena pemberontakan. Ketika Tuhan menghadapkan bangsa Israel pada kenyataan yang harus dihadapi bangsa Israel, disitu terlihat bahwa Tuhan ingin membawa bangsa Israel kepada pengenalan akan Dia. Dia adalah Tuhan yang mahakuasa yang mampu menolong orang pilihan-Nya agar mereka menerima berkat yang dijanjikan.
Kita adalah Israel-Israel rohani yang telah dipilih untuk menerima berkat-berkat Tuhan. Berkat yang dijanjikan oleh Tuhan tidak bisa kita terima begitu saja. Kita harus dapat mengalahkan permasalahan yang ada di depan kita berkenaan dengan janji Tuhan pada kita. Tuhan menghadapkan pada kita suatu permasalahan dengan tujuan agar kita dapat mengenal Dia lebih lagi. Agar kita tahu bahwa Tuhan adalah adalah Tuhan yang mahakuasa yang mampu menyelesaikan permasalahan kita. Permasalahan boleh besar, akan tetapi kita harus ingat bahwa Tuhan kita lebih besar dan Dia mampu memberkati. Mengenal dan mengerti jalan Tuhan akan membuat kita dapat bertahan dalam menghadapi masalah besar.
KEDUA, JANGAN TAKUT DAN KHAWATIRMusuh utama orang percaya adalah takut dan juga khawatir. Ketika bangsa Israel mau masuk ke tanah Kanaan, musuh mereka sebenarnya bukan para raksasa yang ada di sana, tetapi musuh mereka adalah ketakutan mereka sendiri. Ketakutan dapat menghancurkan segala-galanya. Ketakutan membuat orang tidak mempunyai pengharapan, dan juga hilang percaya kepada Tuhan. Dan hal ini sering dipakai alat oleh Iblis untuk menggagalkan rencana Tuhan dan juga berkat-berkat Tuhan pada orang percaya.
Ketika bangsa Israel merasa cemas dalam melihat penduduk negeri Kanaan, Yosua mengatakan kepada mereka agar mereka tidak perlu takut dan kuatir. Yosua tidak berusaha memikirkan strategi apa yang akan dibuat olehnya dalam menghadapi bangsa Kanaan, agar mereka tidak takut dan tidak khawatir. Yosua memiliki kepercayaan yang teguh akan janji Tuhan pada mereka. Hal ini bukan berarti dia tidak melihat bangsa Kanaan yang besar-besar, dia melihat bangsa Kanaan yang besar-besar, akan tetapi Dia percaya bahwa Tuhannya lebih besar dari musuhnya.
Ketakutan pada apa yang dilihat, membuat bangsa Israel lupa akan penyertaan Tuhan pada mereka. Ketakutan membuat mereka kehilangan percaya kepada Tuhan. Begitu pula dengan orang percaya. Ketika kita mengikut Tuhan, Tuhan tidak menjanjikan bahwa kita akan bebas dari permasalahan. Akan tetapi satu yang Dia janjkan, yaitu penyertaan.
Permasalahan yang besar boleh menghadang di depan kita, akan tetapi kita harus ingat bahwa Tuhan menyertai kita. Kita harus mengalahkan ketakutan dan kekhawatiran kita, agar kita dapat menerima janji-janji berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus sadar, bahwa Dia adalah Tuhan yang mampu memberkati. Kenalilah Tuhan, maka kita tidak akan takut menghadapi permasalah dan kenyataan yang ada.
INGAT BAHWA DIA ADALAH TUHAN YANG MAMPU MEMBERKATI.
Sumber : Bulletin Fajar Pengharapan (9 Juni 2002)
Gereja GKPB Fajar Pengharapan, Bandung