2 Korintus 3:18a
Kehidupan ini tidak pernah terlepas dari proses yang namanya "perubahan". Fisik manusia mengalami perubahahan, dari bayi, kanak-kanak, remaja, kemudian dewasa dan akhirnya menjadi tua. Pohon pun tidak langsung besar, tapi diawali dari benih kecil yang dipupuk dan diairi sehingga mengalami pertumbuhan yang baik, yang pada akhirnya menghasilkan buah.
Begitu pula kita anak-anak Tuhan yang mau dipulihkan dan diubahkan menjadi umat yang kudus dan berkenan kepada Allah. Dia hendak menyatakan sifat dan karakterNya di dalam dan melalui kehidupan kita untuk keharuman namaNya. Dan kunci untuk mengalami perubahan adalah dengan mengizinkan Dia bekerja atas hidup kita sepenuhnya, walaupun mungkin perubahan itu sangat menyakitkan daging kita, namun hasilnya adalah kesukaan dan kemenangan besar.
Roma 12:2 mengatakan: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Perubahan itu harus dimulai dalam diri kita, yaitu ketika pikiran kita berubah, menjadi tidak sama dengan dunia lagi, melainkan disesuaikan dengan firman Tuhan dalam segala hal.
Dalam hal ini Rasul Paulus menasihatkan: "Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka." (Efesus 4:17-18).
Proses perubahan itu dimulai dari dalam diri kita terlebih dahulu, baru kemudian orang yang di luar kita bisa merasakan perubahan tersebut. Apabila kehidupan kita berubah dan karakter Allah ada di dalam kita, maka kita akan menjadi serupa dengan gambarNya. Hidup orang Kristen yang dewasa pasti berubah dan berkarakter seperti Tuhan Yesus!
Sumber : Pdt Sylvia Supangkat, GPIA El Shaddai Bekasi