Ratapan 3:25-26
Tuhan tidak pernah tinggal diam ketika melihat anak-anakNya menghadapi berbagai macam persoalan, yang perlu berdiam diri adalah kita. Kalau dulu Ia pernah menolong kita, maka percaya saja sebesar apapun musuh kehidupan yang harus kita hadapi, Ia tidak akan membiarkan kita begitu saja. Ia akan menyelesaikannya lagi karena semua telah diselesaikanNya di atas kayu salib. Saat musuh datang tiba-tiba, kadang kita merasa tidak siap dan lemah. Namun musuh tidak mungkin datang jika tidak diizinkan oleh Tuhan.
Ingat apa yang dilakukan iblis saat hendak mengganggu kehidupan Ayub? Ia meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik kehidupan Ayub, yakni Allah. Iblis tidak punya akses masuk dalam kehidupan kita tanpa seizin Allah. Lalu kenapa Allah izinkan supaya kita dicobai sehingga kadang kita merasa seperti murid-murid di dalam perahu yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin badai, sedangkan Yesus tetap tertidur? Dan mereka berseru "Guru, Engkau tidak peduli kalau kami binasa? Tidak dapat disangkal kalau kita menjadi sedemikian paniknya menghadapi musuh kehidupan, lalu mempertanyakan seberapa besar kepedulian Tuhan terhadap kita.
Yang pasti Tuhan tahu apa yang Ia lakukan, sama seperti penemuan Ayub saat ia mengalami pencobaan, ia katakan: "Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku dengan tidak semena-mena." (Ayub 9:17). "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. Tetapi Ia tidak pernah berubah — siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga." (Ayub 23:10-13).
Pada akhirnya, Ayub memiliki pengenalan dan pengalaman yang baru bersama dengan Tuhan, dan ia katakan: "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:2,5).
Mengapa Tuhan izinkan masalah datang? Karena "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). Jadilah kuat di dalam kekuatan kuasaNya.
Sumber : Pdt Sylvia Supangkat, GPIA El Shaddai Bekasi