Thursday, December 21, 2017

Motivator vs Inspirator

1 Timotius 4:12.. Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Seorang motivator biasanya menasihati orang lain melalui seminar, kuliah, atau secara pribadi. Supaya pikiran, perasaan, dan tindakannya baik, positif, dan benar. 

Tetapi ada juga motivator yang hidupnya bertolak belakang dengan perkataannya. Ia hanya ingin membangun citra diri sebagai orang yang berpikir positif dan sukses, hanya mencari sanjungan dan uang.

Agak berbeda dengan motivator, kita mengenal yg namanya inspirator. Seorang inspirator menginspirasi orang lain melalui teladan hidupnya lewat perasaan, pikiran, perkataan dan perbuatannya.

Bisa saja sekali waktu ia berbuat salah dan gagal, namun saat ia jujur mengakui kesalahan dan kebodohannya, ia justru akan menginspirasi banyak orang tentang arti hidup yang otentik. Inspirator membangun integritas hidup bukan dengan kata², tetapi lewat perbuatan nyata.

Rasul Paulus tidak mau hanya menjadi motivator saja, tetapi Ia mau menjadi inspirator. Ia berusaha, jangan sampai memberitakan Injil agar orang lain percaya, tetapi ia sendiri malah ditolak Tuhan karena hanya memberitakan kebenaran tanpa mengimani atau menghidupi.

Ia jujur dengan perkataan dan perbuatannya, serta tidak berusaha membangun citra diri positif demi menuai pujian orang lain. Itu sebabnya ia berani meminta agar kita meneladaninya, sebagaimana Paulus mengikut teladan Kristus.

Ia menasihati Timotius anak bimbingnya, agar menjadi teladan bukan hanya dalam perkataan. Tetapi dalam tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian hidup.

TAK SEKADAR MEMOTIVASI ORANG LAIN DENGAN PERKATAAN, TETAPI MARI MENGINSPIRASI ORANG LAIN MELALUI HIDUP KITA._

Popular Posts