Jauhkan Pencemaran (1 Tesalonika 4:1-12)
Oleh : Deny S Pamudji
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus (1 Tesalonika 4:7)
Ada denominasi kristen yang mengajarkan begitu kita menerima Yesus, maka kita pasti masuk sorga. Apa pun yang kita lakukan tidak akan lagi berpengaruh pada kita. Benarkah pernyataan itu?!
Dalam ayat 7 bacaan Firman di atas dinyatakan kita dipanggil bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan yang kudus. Pada saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, maka pada saat itu pula semua dosa yang telah kita lakukan telah ditebus oleh darah Yesus. Namun setelah itu, adalah kewajiban kita untuk menjaga kekudusan itu. Bagaimana menjaganya? Jangan mencemari kekudusan kita dengan percabulan dan jangan hidup dalam keinginan hawa nafsu.
Percabulan yaitu mengumbar nafsu birahi pada orang selain pasangan resmi kita. Percabulan terjadi karena seringnya kita berdekatan dengan orang yang berlainan jenis dengan kita. Dimulai dengan sharing, dan seringnya berdekatan berdua, akhirnya menjadi serong.
Hidup kudus juga berarti hidup yang penuh kasih persaudaraan. Menganggap semua orang itu sebagai saudara kita dan mengasihi mereka seperti mengasihi saudara kita. Dan rasul Paulus mengindikasikan bahwa hidup kudus tidaklah mudah. Hidup kudus harus sungguh-sungguh. Sebab hanya dengan kekudusanlah kita berani menghampiri Yesus pada saat Dia datang kembali.
Marilah kita belajar hidup kudus selama masih ada kesempatan. Tuhan memberkati.