MEMANDANG RENDAH (1 Timotius 4:11-16)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. (1 Timotius 4:12a)
Siapa yang mau dipandang rendah oleh sesamanya? Tidak ada. Ada orang yang menyikapinya secara positif, misalnya dengan giat bekerja agar sukses. Namun, ada pula yang menempuh jalur negatif, misalnya dengan mengorbankan nilai-nilai kebajikan agar diterima dalam suatu komunitas.
Dalam surat pertamanya kepada Timotius, Rasul Paulus mengingatkan adanya potensi tersebut dalam lingkup pelayanan jemaat. Mengapa? Ia masih muda dan berasal dari keluarga campuran. Melihat latar belakang itu saja, orang dapat merendahkannya. Apalagi Timotius melayani jemaat di kota besar, Efesus, sebuah kota pelabuhan termashyur. Di sana ada kuil Dewi Artemis yang dipenuhi dengan pelacur sebagai pelayan kuil. Uang berputar cepat di kota itu, menggoda orang untuk mengejar kekayaan. Ada banyak tawaran untuk memuaskan hasrat duniawi dengan menghalalkan segala cara.
Sebagai orang muda, Timotius pun rentan terhadap godaan itu. Bisa saja untuk lebih diterima orang, ia mengikuti saja kemauan dan ajakan orang lain. Di sinilah Paulus sebagai bapa rohani mengingatkan bahwa Timotius dapat menjadi teladan bagi orang percaya meskipun ia masih muda. Dengan berjalan menurut keinginan Roh, ia dapat menjaga perkataan dan tingkah lakunya serta mengasihi dalam kesetiaan dan kesucian hidup. Ia tak perlu "ikut arus" agar diterima oleh orang banyak.
Bagaimana dengan kita? Kiranya kita belajar menuruti keinginan Roh untuk menjalani kehidupan yang tak bercela dan patut diteladani. --Intan Grace
ORANG LAIN BISA JADI MERENDAHKAN KITA, NAMUN JANGAN TERGODA UNTUK BERSIKAP RENDAH.
Sumber : Renungan Harian