Oleh : Deny S Pamudji
Siasat yang dipakai setan dalam menjatuhkan manusia tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang maupun dalam masa yang akan datang. Yang berubah ialah cara penyampaiannya.
Bagaimana setan bisa menjatuhkan Adam & Hawa?
1. Setan menggoda manusia pada saat seorang diri
Ketika manusia seorang diri, dia amat rapuh. Apalagi jika tanpa pegangan pasti. Dia tidak tahu untuk apa dia hidup di dunia. Dia tidak tahu mau ke mana setelah ini. Dan dia tidak tahu apa yang sepatutnya dilakukan selama hidup ini.
2. Setan memutar balikkan fakta
Apa pun faktanya, selalu diputar balikkan. Yang dilarang Tuhan, bisa dipelintir sehingga kita melihatnya hal yang tidak masuk akal jika hal sebegitu kecil saja bisa mendatangkan hukuman. Misalnya firman Tuhan mengatakan janganlah berzina dengan mata, janganlah kasar perkataan. Kita mendapat alasan masak memandang aja bisa berdosa. Masakan mengumpat bisa kena hukuman.
3. Setan memberikan harapan palsu
Banyak dari kita tertipu karena iklan yang menjanjikan. Akan dapat hadiah ini dan itu. Berbagai tawaran hadiah, asalkan mengerjakan ini dan itu. Tetapi setelah semua dikerjakan, yang dijanjikan tidak pernah terwujud. Dan ketika dimintai pertanggungjawaban, jawabnya sederhana, “Anda belum beruntung”
4. Setan mengajak orang lain untuk turut sertanya
Setan tidak pernah hanya mau mendapatkan satu jiwa. Dia selalu mencari jiwa yang lemah yang mudah percaya. Kemudian jiwa ini melemahkan orang lain karena orang lain itu mencintai dia, mengasihi dia, menaruh harapan pada dia.
5. Setan membuat kita ragu
Setan tidak henti-hentinya membuat kita ragu akan kuasa dan kasih Tuhan. Setan membuat kita bertanya apakah betul Tuhan itu masih berkuasa dan apakah betul Tuhan itu mengasihi kita. Mengapa banyak kemiskinan, penyakit, dan penderitaan? Tidakkah Tuhan peduli lagi?
Bagaimana supaya tidak terkena tipu daya setan?
1. Jangan bersandar pada pemikiran sendiri
2. Pelajari firman dengan baik dan menjadikan itu sebagai pedoman hidup.
3. Jangan mudah percaya pada janji2 harapan tertentu, apalagi sampai harus melepaskan iman.
4. Walaupun orang itu adalah orang terdekat kita, janganlah kita menyerahkan jiwa kita padanya. Hanya Tuhan saja yang boleh kita percayai untuk masalah kehidupan yang akan datang.
5. Firman itu ya dan amin. Firman tidak pernah kembali. Ketidak sabaran kita membuat kita mudah meninggalkan Tuhan.
Technorati Tags: siasat,sama,setan,adam,hawa,ragu,tipu daya,pemikiran,harapan,iman,seorang diri,fakta