Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun
Orang-orang Yahudi di kota itu ... menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. (Kisah Para Rasul 17:11)
Pada 2002, George Barna melakukan survei terhadap orang Kristen di Amerika. Ia ingin mengetahui pengetahuan mereka tentang Alkitab. Hasilnya: 48% responden tidak dapat menyebutkan nama 4 kitab Injil; 52% tidak dapat menyebutkan lebih dari 3 nama murid Yesus; 60% tidak dapat menyebutkan 5 saja dari 10 Perintah Allah; 61% mengira bahwa "Khotbah di Bukit" adalah khotbah Billy Graham. Bahkan, 71% responden juga mengira bahwa kalimat "Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri" adalah sebuah ayat Alkitab!
Jemaat Berea adalah jemaat yang "menerima firman itu dengan segala kerelaan hati" (ay. 11). Artinya, mereka tidak mengeraskan hati; mereka membuka hati untuk diajar tentang kebenaran. Dan, mereka tak sekadar membaca firman, tetapi juga menyelidikinya. Dari situ, mereka dapat menguji apakah ajaran yang mereka terima itu benar (ay. 11). Sebagai buahnya, iman mereka bertumbuh, kepercayaan mereka pada sang Mesias diteguhkan (ay. 12a). Bahkan, hidup mereka pun berdampak: mereka menjadi berkat bagi orang non-Yahudi, yang turut menjadi percaya (ay. 12b).
Ironis bila di tengah kebebasan untuk membaca dan memiliki Alkitab, orang justru kerap tidak membaca dan mempelajarinya. Padahal, inilah surat yang memperkenalkan Pribadi Allah yang benar. Inilah panduan Allah, yang memberi kita jalan saat menghadapi berbagai pergumulan. Inilah pertolongan Tuhan, agar kita tak kalah menghadapi masalah atau terperangkap dalam ajaran yang salah. Mari mempelajari firman-Nya. --AW
FIRMAN-NYA ADALAH PENGUAT PADA SAAT KITA LEMAH; FIRMAN-NYA ADALAH PEDOMAN PADA SAAT KITA BIMBANG.
Sumber : Renungan Harian