Saturday, October 19, 2013

Allah Yang Hidup

MATAKU SENDIRI (Ayub 42:1-6)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)

Ketika mengikuti kuliah Penginjilan Anak dalam program pascasarjana, seorang pendeta perempuan merasa tercelikkan oleh penjelasan dosen tentang karya keselamatan Kristus. Karena begitu terharu, ia sampai menangis tersedu-sedu. "Sekarang saya baru memahami hal ini dengan jelas. Mata saya seperti terbuka. Mengapa tidak ada dosen yang mengajarkan sejelas ini ketika dulu saya kuliah untuk menjadi sarjana teologi? Jadi apa yang saya pelajari selama ini? Apa yang telah saya ajarkan selama ini kepada jemaat saya?" katanya. Toh ia tetap bersyukur, akhirnya ia dapat memahami makna keselamatan melalui kematian Kristus.

Ayub orang yang saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan. Ia selalu setia mempersembahkan kurban kepada Allah. Sekalipun bencana menghantamnya bertubi-tubi– segala hartanya lenyap dalam hitungan menit, sepuluh anaknya meninggal, tubuhnya dijangkiti penyakit mengerikan, istrinya merongrong imannya, para sahabat menyalahkannya–ia tetap teguh beriman. Dan, justru melalui segala kesukaran itu, ia benar-benar mengenal Allah. Sekarang ia bukan hanya mendengarkan kata orang tentang Allah. Ia mengalami perjumpaan dengan Allah secara pribadi.

Allah yang menyatakan diri dalam Alkitab bukanlah sekumpulan doktrin atau konsep. Dia sesosok Pribadi. Menjadi Kristen artinya memiliki hubungan dengan Allah yang hidup, yang dapat dialami secara nyata. Apakah Anda menaati Allah karena tradisi saja? Ataukah Anda menjalin hubungan pribadi dengan Dia? --HT

ALLAH TIDAK PERNAH JAUH DARI ORANG PERCAYA; KITALAH YANG KERAP MENGABAIKAN KEHADIRAN-NYA.

Sumber : Renungan Harian

Popular Posts