Tuesday, September 14, 2010

Tritunggal

TRITUNGGAL YANG MAHAESA

Masalah doktrin Tritunggal ini selalu menjadi batu sandungan bagi banyak orang di luar Kristen (bahkan oleh beberapa sekte sesat/ bidat).  Masalahnya disebabkan kesalah-mengertian mema­hami ajaran iman Kristiani ini.

Ajaran dan kebenaran pengertian "Allah Tritung­gal" itu telah diketemukan, dan sama sekali tidak memperkosa makna Tauhid ke-Esa-an Allah itu sendiri.

Quran s.Al Maidah 73 yang mengatakan : "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan : "Bahwanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa..." (teks aslinya : "Laqad kafaral ladzina qaalu innal laha syalisyu syalaasyht… ")

Juga Quran s.An Nissa 171 c mengatakan "... janganlah kamu mengatakan : '(Ilah itu) tiga' "  (..wa la taqulu syalasyht).

Ayat-ayat Quran ini sering dikemukakan oleh sauda­ra-saudara kita yang beragama Islam,  sebagai dalil untuk menolak faham Tri­tunggal yang dianut oleh iman orang-orang Kristen.

Ayat-ayat Quran ini menolak faham Tritheisme (ke-Tiga Allah-an) dan sebenarnya bukan menolak faham Allah Tritunggal (Trinitas) ajaran imannya orang-orang Kristen.

Bagi orang Kristen, ayat Quran ini dihargai ka­rena ajaran Kristen juga menentang setiap faham dalam bentuk Polytheisme dalam mana termasuk faham Tri­theisme ini, yaitu faham ke-Tiga Allah-an.  Di samping itu, ajaran Kristen juga menentang faham-faham Atheisme Pantheisme.

Alkitab telah menggariskan kepercayaan kepada Al­lah itu demikian : "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!  (Ulangan 6 : 4)

Dalam Kitab Yesaya 45 : 5 dikatakan : "Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah."

Dalam lnjil Yohanes 17:3 dikatakan : "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."

Tidak ada kemungkinan barang sedikitpun, bahwa pengakuan Allah Tritunggal itu, berlawanan dengan ke-­Maha Esa-an Allah Yang Maha Esa itu, bukanlah berarti Tiga Allah bersatu dalam satu kesatuan, sebagaimana se­ring ditafsirkan orang.

Rumus Allah Tritunggal sering dituliskan orang de­ngan angka : 1 = 3, 3 = 1, bermakna sebagai berikut :

1 = 3,    yaitu SATU zat Allah, dimanifestasikan dalam TIGA Qudrat Kuasa Allah, (Tiga Qudrat Kuasa Allah itu ialah (1) Mencipta, (2) Berfirman, dan (3) Bertindak (menolong, membimbing, memberi taufik dan hidayah).  Dalam Mencipta, dengan kata lain disebut "Bapa".  Berfirman, dengan kata lain disebut "Anak".  Membimbing, dengan kata lain disebut "Rohulkudus".

3 = 1, yaitu TIGA oknum llahi (Bapa, Anak dan Rohulkudus), adalah SATU wujud zat Allah.

Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.

Uraian lebih lanjut yang dimaksudkan Allah Tritung­gal itu dapat dijelaskan lagi sebagai berikut :

(1)    ALLAH alkhalik, dengan kata lain disebut "Bapa" ada­lah sebagai pencipta semesta alarn, (sebanding de­ngan kata sifat "Qadirun = Berkuasa" dalam ajaran Is­lam).

(2)    FIRMAN, dengan kata lain disebut "Anak" yang telah jadi jasad manusia dalam kelahiran Yesus, sebagai Fir­man yang hidup, untuk menyampaikan hukum-hukum Allah, kehendak-kehendak Allah, menyatakan janji-janji Allah, dan lain-lain kepada umat manusia, berbicara dalam bahasa manusia. (Sebanding dengan sifat "Muridun = Berkehendak" dalam ajaran limu Tauhid Islam).

(3)    ROH ALLAH, dengan kata lain disebut "Rohulkudus", yang memberi Taufik dan Hidayah (pertolongan dan bimbingan Roh Kebenaran) kepada umat yang perca­ya dah bertakwa kepadanya. (Sebanding dengan sifat "Hayyun = Hidup" dalam ajaran Islam).

Ketiga unsur di atas ini (Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus) digambarkan masing-masing dengan istilah 'ok­num' (sebanding dengan istilah "Sifat" dalam ajaran Is­lam) adalah Esa dalam wujud zat Allah, yang tidak terpisahkan satu sama lainnya, sama kuasanya, sama kekalnya, tidak ada yang terdahulu atau terkemudian di antara satu dengan yang lain.

Bapa, Anak/Firman dan Rohulkudus, dapat diucap­kan dalam sepatah kata, yaitu : "ALLAH".  Dalam Alkitab berbahasa Arab dikatakan "Bismil Ulbi wal Ibni wal Ruhulqudusi (Dengan nama Bapa dan Anak dan Rohulkudus).  Aba, lbni, Rohulqudusi = Allah. 

Dengan susunan kalimat bentuk lain masih dapat dijelaskan lagi sebagai berikut :

1.       ALLAH disebut "Bapa", adalah dalam aktivitasnya sebagai alkhalik, pencipta semesta alam, Maha Kuasa. (Qadirun = Berkuasa).

2.       ALLAH itu juga, disebut "Anak" atau dengan kata lain disebut "Firman" (Yoh. 1:14), atau "Fir­man yang Hidup" (1 Yoh. 1:1), adalah dalam aktivitasnya sebagai pemberi amaran/perintah menetapkan hukum, menyatakan kehen­dak, menyatakan janji-janji Allah kepada umat manusia.  Anak atau Firman ini telah menjadi daging dalam rupa manusia, yaitu kelahiran Jesus Kristus (Muridun = Ber­kehendak).

3.       ALLAH yang itu juga, bukan Allah yang lain lagi, dikatakan "Rohulkudus" atau Roh kebenaran, adalah dalam aktivitasnya sebagai pemberi Taufik dan Hidayah, memimpin rohani o­rang-orang Kristen membawa kepada kebe­naran, hidup yang kekal (Hayyun = Hidup).

Sebab itu dengan penyebutan "Allah Bapa" atau "Al­lah Anak" ataupun "Allah Rohulkudus", tidaklah sama sekali menunjuk kepada makna jumlah banyaknya tiga Allah, meskipun terjadi tiga kali disebut nama Allah, namun Allah itu adalah tetap hanya Esa, tidak lebih.

Penyebutan yang berbeda, hanyalah sekedar menun­jukkan adalnya perbedaan aktivitas, yaitu :

a.       disebut "Bapa" atau "Allah Bapa" adalah sebagai alkhalik, pencipta semesta alam, yang Maha Kuasa (Qadirun).

b.       disebut "Anak" atau "Allah Anak" adalah sebagai Fir­man yang hidup, berbicara kepada manusia dalam ba­hasa manusia (Muridun).

c.       disebut "Rohulkudus" adalah sebagai pemberi Taufik dan Hidayah, pembimbing rohani umat manusia yang percaya, hidup dalam Roh Kebenaran (Hayyun).

Jadi jelaslah kiranya, bahwa ke-Maha Esa-an Allah Tritunggal di dalam iman Kristen, sama sekali tidaklah berarti memperkosa ajaran Tauhid, dan tidaklah juga diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari beberapa Allah atau beberapa Tuhan, seperti sering disalah tafsirkan orang.  Ajaran Kristen menolak dengan tegas faham Tritheisme atau ke-Tiga Allah-an ini.

Dikirim oleh : Erick Reskiamboro

Popular Posts