Gereja Yang Berdoa (Churches That Pray)
Oleh : C. Peter Wagner
Penerbit : Yayasan Andi & Metanoia
Resensi oleh : Deny S Pamudji
Gereja Yang Berdoa (GYB) merupakan buku ke empat dari C. Peter Wagner. Buku sebelumnya yakni Doa Peperangan, Perisai Doa, Merobohkan Benteng2 Dalam Kota Anda.
Telah terjadi gerakan doa yang besar yang tidak mengenal batas denominasi. Bahkan ada keterkaitan hancurnya Uni Soviet (1991) dengan doa syafaat sebagaimana tertulis dalam Love on Its Knees (Dick Eastmen). Gerakan doa yang besar-besaran dimulai dari Korea dengan dipelopori oleh Pdt David Yonggi Cho (pendiri dari Yoido Full Gospel Church).
Adapun pola doa orang Kristen Korea yang dicatat dalam buku ini ialah doa menjelang fajar, persekutuan jumat malam, dan adanya bukit-bukit doa. Bahkan hampir semua pendeta di Korea memiliki ruang doa pribadi di tiap rumah tangganya.
Doa yang efektif bukanlah doa yang retorik, melainkan doa tindakan yakni doa yang berdasarkan iman, hati yang bersih, kuasa dan tidak berkeputusan (tetapi harus berhenti berdoa jika Tuhan menjawab tidak)
Bagaimana mendengar suatu Tuhan?; Alasan gereja harus berdoa; Bagaimana cara berdoa bersama; Bagaimana mengukur skala keberhasilan doa bersama; Pengaruh doa dalam masyarakat; Bagaimana melakukan doa keliling, doa ekspedisi, doa perjalanan dibahas tuntas dalam buku ini.
Saya kira buku ini dapat dijadikan pedoman bagaimana mengembangkan gereja yang penuh kasih dan kuasa sehingga dapat diterima oleh masyarakat sekita.