Pemberi Bukti (Proof Producers)
Oleh : Dr Morris Cerullo
Disarikan oleh : Deny S Pamudji
Mengadakan mukjizat adalah bagian dari pelayanan Yesus. (Lukas 4:18) Adapun tujuan dari mukjizat ialah untuk membuktikan kuasa Yesus atas iblis. (1 Yohanes 3:8) Kita harus tetap dapat melakukan pelayanan ini karena untuk itulah kita diutus. (Markus 16:15-18)
Ada kisah menarik dalam buku kecil ini yaitu tentang seorang pendeta yang sedang membuat naskah kotbahnya merasa terganggu oleh banyaknya pertanyaan yang diajukan anaknya yang berada di dekatnya. Pendeta tersebut kemudian mengambil sebuah majalah di mana ada gambar dunia sebesar halaman majalah tersebut. Lalu ambilnya gambar tersebut dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan dia menyuruh anaknya untuk menyusun kembali gambar itu dengan maksud agar dia tidak mengganggunya untuk beberapa lama. Tetapi, apa yang terjadi? Ternyata anak itu dengan cepat menyelesaikan susunan gambar dunia itu. Pendeta ini pun terkejut dan bertanya pada anaknya bagaimana dia dapat menyelesaikan pekerjaan yang rumit itu dalam waktu yang singkat. Anak itu membuka rahasia bahwa di belakang gambar dunia ada gambar manusia yang lengkap dengan kepala, tangan, tubuh, dan kaki. Jadi sang anak mengerjakan manusianya dan kemudian terbentuklah dunia yang utuh. Sang pendeta kemudian mendapatkan ide untuk kotbahnya yakni jika kita dapat membetulkan manusia, maka dunia pun akan menjadi betul.
Kita tidak bisa berkilah dan mengatakan bahwa kita ini tidak sempurna sehingga tidak bisa melakukan pelayanan yang diharapkan Yesus. Ternyata banyak tokoh-tokoh besar di Alkitab juga tidak sempurna. Seperti Musa yang masih ragu-ragu ketika diutus Allah, padahal Allah sudah berbicara padanya. Abraham yang tidak berani mengakui isterinya sebagai isteri, padahal Abraham tahu dia diminta Allah ke Mesir sehingga tentunya Allah tahu apa yang bakal terjadi di sana, Daud yang ‘membunuh’ karena ingin mendapat Betsyeba. Namun dalam kekurangan mereka, Allah tetap menggunakan mereka.
Kebutuhan rohani manusia sama dan Allah pun tidak pernah berubah kuasa dan kasih-Nya (Ibrani 13:8)
Bagaimana menerima kesembuhan? Kesembuhan dapat kita terima jika ada iman (Markus 5:34; 10:52, Matius 15:28) dan kesembuhan terjadi karena adanya pengucapan. Pengucapan atas otoritas dari Allah. (Kisah Para Rasul 3:1-10)
Agar kita dapat hidup dalam aliran kuasa Allah maka kita harus :
1. Kita tidak boleh takut akan suara Roh Kudus.
Roh kudus bukanlah roh perhambaan (Roma 8:15), melainkan roh yang berkuasa (2 Timotius 1:6,7). Karenanya jangan bimbang (Markus 11:22,23)
2. Kita harus taat akan tuntunan Allah (2 Raja 5:10)
3. Iman yang bergantung pada Roh Kudus. Kita harus keluar dari diri kita (Yohanes 12:24)
Sumber : Pemberi Bukti, Penerbit YPI Immanuel, cetakan kedua 1979.