Friday, July 20, 2012

Dibayar Lunas

KISAH SEGELAS SUSU
Oleh : Pdt Wanda Inggrid Ferdinandus

Suatu hari, seorang pemuda miskin, yang menjual barang dari pintu ke pintu untuk membiayai sekolahnya, menemukan dirinya hanya memiliki uang sepeser dan dia kelaparan. Dia akhirnya memutuskan untuk meminta makan di rumah selanjutnya. Namun, dia kehilangan keberaniannya ketika seorang wanita muda cantik membuka pintu rumah. Alih-alih meminta makan, pemuda itu hanya meminta segelas air putih.

Wanita itu berpikir bahwa pemuda itu terlihat kelaparan jadi dia membawakannya segelas besar susu.
Pemuda itu meminumnya pelan-pelan, dan kemudian bertanya, "Berapa saya berhutang kepada Anda?"
"Kamu tidak berhutang apa-apa kepada saya," jawab wanita itu. "Ibu saya selalu mengingatkan kami untuk tidak pernah menerima bayaran atas kebaikan yang kami lakukan."
Pemuda itu kemudian berkata.. "Kalau begitu, saya berterima kasih dari hati saya yang terdalam."

Pemuda itu bernama Howard Kelly, dia kemudian meninggalkan rumah itu bukan hanya dengan fisik yang lebih kuat, namun juga imannya kepada Tuhan dan orang lain. Sebelumnya, dia sudah ingin menyerah dan berhenti.

Bertahun-tahun kemudian, wanita muda tadi mengalami sebuah penyakit kritis. Dokter setempat tidak mampu menanganinya. Mereka kemudian mengirimnya ke kota besar dimana ada spesialis yang dapat menangani penyakitnya yang aneh.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk memberikan konsultasi. Ketika dia mendengar nama kota asal wanita tersebut, sebuah Cahaya aneh memenuhi matanya. Dengan cepat ia bangun dan turun ke aula rumah sakit menuju kamar wanita itu.

Menggunakan pakaian dokternya dia mengunjungi wanita tersebut. Dr. Kelly langsung mengenali wanita itu, dia kemudian kembali ke ruang konsultasinya dan memutuskan untuk melakukan yang terbaik untuk menyelamatakan nyawanya. Mulai hari itu dia memberikan perhatian khusus kepada kasus wanita tersebut. Setelah berjuangan selama beberapa waktu lamanya, akhirnya pertempuran dimenangkan.

Dr. Kelly kemudian meminta bagian administrasi untuk menagihkan biaya pengobatan wanita tersebut kepadanya. Dia kemudian melihat tagihan tersebut, kemudian menuliskan sesuatu di tagihan tersebut, lalu tagihan tersebut di kirim ke ruangan wanita tersebut. Wanita itu sangat takut untuk membuka tagihan itu, dia yakin membutuhkan seluruh sisa hidupnya untuk membayar biaya pengobatan itu. Akhirnya dia membuka amplop tagihan itu, dan sesuatu menarik perhatiannya di sisi tagihan itu. Dia membaca kalimat ini…
"Dibayar lunas dengan segelas susu." – tanda tangan – Dr. Howard Kelly.

Air mata sukacita mengalir di wajah wanita tersebut, dengan bahagia dia berdoa: "Terima kasih Tuhan, karena cinta-Mu telah menyebar melalui hati dan tangan manusia."

(Dr. Howard Kelly adalah anak kelaparan yang pernah ditolong wanita tersebut. Cerita disadur dr buku pengalaman Dr. Howard Kelly dalam perjalanannya melalui Northern Pennsylvania, AS)

Cuplikan sekilas tentang Dr. Howard Kelly :
Dr. Howard Atwood Kelly (lahir 20 Februari 1858 di Camden, New Jersey, AS; meninggal 12 Januari 1943, usia 84 tahun) dibesarkan di daerah dekat Philadelphia. Setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Universitas Pennsylvania pada tahun 1882, dia membuka praktik sendiri di Philadelphia (1882 -- 1883). Tidak berhenti sampai di situ, rumah sakit khusus wanita didirikannya pada tahun 1883 dan diberi nama Rumah Sakit Kensington.

Healing Quote :
Prinsip dunia adalah “hemat pangkal kaya” tetapi Tuhan mengajarkan kepada kita tentang hukum "Tabur-Tuai". Orang yang mau memberi, hidupnya pasti diberi kelimpahan, tetapi disini kita harus tahu jelas mengapa kita menabur? Ada yang menabur karena sombong, tetapi ada juga karena dari hati yang tulus. Ada juga yang menabur dengan motivasi yang salah, karena ingin mendapatkan balasan yang sama dengan apa yang ia tabur. Dalam kenyataan kita melihat ada orang kaya tetapi melakukan tindakan ekonomis dan penghematan yang luar biasa, maka ia sama halnya dengan orang miskin. Ada seorang yang selalu digolongkan dirinya miskin dan menderita tapi suka menolong, walaupun pertolongan itu tidak selalu dalam bentuk materi.

Hidup orang Kristen bukanlah hidup “kaya” tetapi hidup yang diberkati sehingga dia rela memberi. Pada saat kita diberkati oleh Tuhan, Tuhan punya maksud yaitu supaya kita dapat memberkati orang lain melalui berkat yang kita dapatkan dari Tuhan juga. Oleh karena itu, masalah menabur bukanlah mempermasalahkan si miskin atau si kaya.

Sebaliknya, siapapun kita, baik kaya, menengah maupun miskin jangan pelit berbuat kebaikan kepada orang lain. Allah berjanji bahwa orang yang banyak memberi akan menerima kembali lebih daripada yang diberikannya. Tuhan memberkati orang yang baik hati dan bermurah hati; apakah itu pemberian uang atau dirinya sendiri. Namun jangan pernah salah motivasi kita pada saat kita menabur. Karena Tuhan melihat hati kita, apakah kita tulus untuk memberi atau karena ada ingin mendapatkan balasan yang sama.

Seperti dalam Lukas 6:36 “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Biarlah kita menjadi seperti Yesus yang murah hati sehingga banyak orang dapat melihat Kristus di dalam kita. Lebih baik memberi daripada menerima. Mungkin tidak selalu seperti kisah di atas, kita tidak selalu menerima timbal balik dari orang yang kita tolong, namun percayalah bahwa Tuhan memiliki banyak cara untuk menunjukkan kemurahan hati-Nya kepada Anda.

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:3)

Popular Posts