Bergantung Pada-Nya (Ibrani 13:5)
Oleh : Deny S Pamudji
Janganlah kamu menjadi hamba uang, dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkanmu.” (Ibrani 13:5)
Apa artinya hamba uang? Uang menjadi yang utama. Segala sesuatu diukur dengan uang. Bahkan persahabatan pun dinilai berdasarkan uang. Seseorang akan dianggap sahabat jika orang itu bisa memberinya uang atau keuntungan. Tidak bisa memberi manfaat, maka tidak disebut sahabat.
Hamba uang juga berarti diperbudak uang. Demi mendapat uang lebih, rela melakukan perbuatan tercela. Menjadi pembunuh, pencuri, maling, dan koruptur demi untuk uang lebih. Tidak ada kasih atau toleransi dalam mendapatkan uang lebih. Bahkan jika perlu teman dekat atau saudara pun dimakan. Orang yang susah payah berusaha mendapatkan uang, ditipu dengan tanpa kasihan.
Hamba uang juga berarti tetap berusaha mati-matian walau sebenarnya uangnya sudah lebih dari cukup. Namun dikarenakan kekuatiran akan masa depannya atau demi untuk meningkatkan prestisenya, dia tetap berusaha giat mendapatkan uang. Tidak ada lagi waktu untuk keluarga, apalagi untuk Tuhan. Seolah dirinya itulah penentu dari segala harta kekayaan yang ada.
Sebenarnya tidak seorang pun di dunia yang boleh dibilang kecukupan. Hampir semua merasa kurang dan tantangan iman kali ini ialah bagaimana kita mencukupkan diri dengan apa yang ada. Bukankah dalam doa yang diajarkan oleh Yesus, juga tedapat pernyataan, berikanlah kami makanan kami yang secukupnya. (Matius 6:11)
Mengapa hanya makanan dan tidak disebut uang? Karena itulah kebutuhan pokok kita. Kebutuhan jasmani yang paling mendasar yang jika kurang atau tidak terpenuhi dapat membuat tubuh ini menjadi lemah, sakit, dan bisa jadi berakibat fatal.
Sebenarnya Tuhan telah mengatur segala sesuatu dengan baik dan kita mengacaukan rancangan itu dengan melakukan kehendak sendiri tanpa pernah bertanya pada-Nya. Banyak kesaksian kita dengar bagaimana seseorang dengan usaha sendirinya mengumpulkan sekian banyak kekayaan demi kekayaan dan berakhir dengan musibah yang tidak terduga di mana semua hartanya musnah. Atau ada juga yang setelah memiliki semua, dia sendiri tidak bisa menikmati apa yang didapatnya karena terkena stroke sehingga dia hanya bisa berbaring di tempat tidur dan makan makanan yang terbatas.
Sebaliknya kita juga mendengar banyak kesaksian bagaimana seseorang yang hidupnya biasa saja, tetapi tulus dalam segala sesuatu, mendapat berkat yang berlimpah tanpa perlu berusaha banting tulang siang malam.
Maka jikalau kita benar menjaga perkataan atau firman-Nya dalam hidup kita, sesuai dengan janji-Nya pada kita, Dia tidak akan pernah membuat kita direndahkan atau dipermalukan. Dia akan memelihara kita dengan sempurna. Mari kita ubah pemikiran kita dan belajar untuk mencukupkan diri kita dengan apa yang kita miliki sambil tetap menjaga firman-Nya dalam hidup kita agar rancangan baik Tuhan terwujudkan dalam hidup kita. Tuhan memberkati selalu.