Friday, November 10, 2017

Berubah

"Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."
1 Yohanes 2:17

Dalam Matius 24:6-7 Tuhan Yesus mengatakan: "Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat." Mengapa Yesus menubuatkan yang tidak baik tentang keadaan bumi? Padahal manusia menghendaki kehidupan yang bahagia, tenang, aman dan nyaman. Tetapi inilah yang harus terjadi, bumi sedang ada dalam masa-masa sukar.

Rasul Paulus juga mengatakan dalam 2 Timotius 3:1-2a; "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang." Tidak dapat dipungkiri, karena hasrat manusia yang berpusat pada kepentingannya sendiri, maka kejahatan manusia pun semakin bertambah banyak. Demi uang manusia akan melakukan berbagai hal tanpa mempedulikan bahwa yang dilakukannya dapat merugikan orang lain, bahkan banyak tragedi pembunuhan yang disebabkan perebutan harta dan kekuasaan. Mereka juga banyak yang menukar imannya hanya untuk mendapatkan kenyamanan hidup.

Lalu bagaimana seharusnya sikap kita sebagai anak-anak Tuhan dalam menghadapi masa-masa sukar seperti ini? Tuhan tidak pernah berjanji akan menghindarkan kita dari masalah dan kesukaran, tetapi ia berjanji memberikan kekuatan supaya kita dapat menghadapinya. Oleh sebab itu, "hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." (Efesus 6:10).

Tuhan menghendaki supaya tidak ada seorangpun binasa, maka "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu." (1 Yohanes 2:15). Sebab mengasihi dunia dan segala isinya akan membawa kepada kebinasaan, oleh karena itulah Tuhan tidak tertarik untuk membenahi dunia yang sudah rusak ini, walaupun Ia sanggup melakukannya, tetapi Ia lebih tertarik untuk membenahi karakter kita yang sudah rusak, karena Ia menghendaki supaya kita menjadi sempurna.

Perubahan karakter agar kita menjadi sempurna seperti Dia, tidak dapat terjadi secara instan. Tetapi harus dilatih melalui segala peristiwa hidup yang akan membawa kita semakin mengenal Tuhan dan kehendakNya. Sehingga apapun kesukaran hidup yang kita alami, tidak akan menggoyahkan iman kita kepada Tuhan, bahkan kita dapat katakan dari lubuk hati kita yang terdalam: "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya." (Mazmur 73:25-26).

Sumber : Pdt Sylvia Supangkat, GPIA El Shaddai, Bekasi

Popular Posts