MELANGGAR ATURAN? (Matius 12:9-15a)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun
Bukankah manusia jauh lebih berharga daripada domba? Karena itu, boleh berbuat baik pada hari Sabat. (Matius 12:12)
Pak Seno, buruh pabrik tekstil, datang terlambat lima belas menit. Menurut peraturan, karyawan yang terlambat tidak boleh masuk kerja dan gajinya dipotong. Esoknya pihak pabrik ditelepon rumah sakit yang berterima kasih atas aksi heroik Pak Seno, yang hari sebelumnya menyelamatkan seorang anak kecil korban tabrak lari. Oleh rumah sakit, Pak Seno diberi penghargaan. Tentu saja kepala pabrik malu karena telah terburu-buru menjatuhkan sanksi kepada Pak Seno.
Terkadang kita mudah menjatuhkan hukuman kepada seseorang berdasarkan aturan yang kaku tanpa memperhatikan nilai kemanusiaan. Yesus juga dipersalahkan karena menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. Bagi Yesus, nilai hidup manusia lebih penting daripada berbagai peraturan Sabat. Itu sebabnya Yesus berani "melanggar peraturan" itu demi menyembuhkan dan menyelamatkan orang yang mati sebelah tangannya itu. Tindakan-Nya itu menyulut kemarahan orang-orang Farisi yang bersekongkol hendak membunuh-Nya. Yesus pun mesti rela menanggung kecaman sebagian orang akibat perbuatan baik yang Dia lakukan.
Kita dapat menghadapi pilihan untuk menolong sesama dan dinilai melanggar peraturan atau menaati peraturan dan mengabaikan penderitaan sesama. Kita butuh keberanian untuk meneladani keputusan Yesus. Nilai kasih kepada sesama lebih tinggi dari kepatuhan pada peraturan. Membantu meringankan beban sesama harus dilakukan meski untuk hal itu kita dianggap tidak taat dan ikut menanggung risikonya. --SYS/Renungan Harian
KASIH DAN KEPEDULIAN PADA SESAMA MENGATASI KEKAKUAN HUKUM DAN PERATURAN.
Sumber : Renungan Harian