DIBERKATI UNTUK BERBAGI (1 Raja-raja 21:1-16)
Dikirim oleh : Evi Sjiane Djiun
Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya. (1 Raja-raja 21:16)
Saya pernah melihat sekelompok orang yang bermain kartu sambil bertaruh. Di arena judi semacam itu, fokus para pemain cuma satu, yaitu bagaimana menambah jumlah uangnya. Ada tawa puas ketika bisa mengeruk uang taruhan. Mereka tak peduli jika tawa mereka berarti kemalangan bagi orang lain yang kalah. Kekalahan lawan justru akan memperlebar senyum mereka. Judi memang tidak mengenal belas kasihan.
Raja Ahab menginginkan milik pusaka keluarga Nabot, yaitu kebun anggurnya, karena dekat dengan rumahnya. Padahal, ia sebenarnya punya kebun-kebun anggur yang lebih baik (ayat 2). Ketika keinginannya tak terpenuhi, ia sangat gusar. Lalu Izebel, istrinya dengan licik merancang perampasan kebun tersebut. Kekayaannya yang banyak rupanya tak membuat mereka puas. Mereka malah memanfaatkan kekuasaan yang mereka punya untuk mengambil milik orang lain. Bukannya berbagi untuk melayani rakyat, mereka justru sibuk menambah milik mereka lagi dan lagi.
Mengapa orang seringkali sulit memperhatikan dan melayani orang lain? Karena hati dan pikirannya penuh dengan dirinya sendiri. Selama kita demikian, maka pelayanan akan selalu tidak pernah bisa keluar dari diri kita. Apakah rasa tak puas sedang menjalari hati Anda? Berusaha memuaskannya takkan ada habisnya. Kebahagiaan Anda dan orang lain justru akan digerogotinya. Pandanglah pada Tuhan dan berkat-berkat yang telah diberikan-Nya, lalu lihatlah sesama yang Dia minta kita kasihi. Dia memberkati Anda untuk berbagi. --PBS
FOKUS PADA DIRI SENDIRI MEMBUAT KITA SULIT MELAYANI.
Sumber : Renungan Harian