Persembahan Janda Miskin (Lukas 21:1-4)
Oleh : Deny S Pamudji
Diceritakan Yesus sedang mengajar di rumah ibadat dan banyak orang-orang disekitarnya mendengarkan ajaran-Nya. Diantara mereka ada yang benar-benar haus akan firman Allah, tetapi ada juga yang mendengarkan dengan maksud mencari-cari kesalahan Yesus agar dapat menyeret Yesus ke pengadilan sebab Yesus dianggap telah menghancurkan citra para ahli Taurat dan kaum Farisi karena Yesus mengajar dengan contoh dan perbuatan serta dengan dialog yang terbuka sehingga pengajaran-Nya menjadi pengajaran yang hidup dan bukti kuasa Allah dapat dinyatakan.
Pada saat itu, Yesus memperhatikan bagaimana orang-orang memberi persembahan di rumah ibadat. Orang-orang kaya memberi banyak persembahan, sementara ada seorang perempuan janda miskin yang memberi hanya sedikit. Tetapi Yesus mengatakan pemberian dari perempuan janda miskin ini melebihi daripada yang diberikan orang-orang kaya.
Yesus memberikan alasan-Nya karena orang kaya memberikan sebagian dari hartanya (yang banyak) sementara perempuan janda miskin itu memberi apa yang dimilikinya (seluruhnya) saat itu. Kualitas (nilai) dari persembahan perempuan janda miskin melebihi daripada kuantitas (jumlah) persembahan orang-orang kaya.
Nilai persembahan perempuan janda miskin itu lebih karena di dalam persembahan yang diberikan ada ketaatan, iman, kerelaan, dan suka cita. Dia taat dalam memberi persembahan. Dia beriman bahwa dia memberi untuk Tuhan dan Tuhan pasti akan memperhatikannya. Dia rela karena dia tidak menahan sedikit pun untuknya. Dia rela untuk tidak membeli sesuatu akibat dari uang yang dimilikinya diberikan semuanya. Dia suka cita karena dia telah melakukan sesuatu yang diimaninya dengan ketaatan dan kerelaan.
Ketika kita memberi persembahan, apakah kita memberi dengan kuantitas atau kualitas? Apakah kita memberi untuk mendapatkan penghargaan manusia ataukah kita memberi karena ketaatan, iman, dan kerelaan kita? Semoga kiranya kita dapat memberi dengan kuantitas yang berkualitas. Tuhan Yesus memberkati.