3 Jebakan Untuk Yesus (Markus 12:13-34)
Oleh : Deny S Pamudji
Ia bukan Allah orang mati, tetapi Allah orang yang hidup (Markus 12:27)
Pengajaran Yesus memang luar biasa pengaruhnya karena Yesus mengajar dengan penuh hikmat dan Yesus juga bisa membuktikan kasih dan kuasa Allah secara fakta. Karena hal-hal inilah, maka para pemimpin Yahudi mencari jalan untuk menjebak Yesus agar bisa dituntut secara hukum (baik hukum negara, maupun hukum agama).
Jebakan pertama dikerjakan oleh kaum Farisi dan Herodian. Mereka datang dengan pertanyaan tentang pajak yang nantinya akan dikaitkan dengan hal rohani. Terhadap jebakan ini jawab Yesus pasti. Berikan bagian yang milik kaisar untuk kaisar (pajak) dan bagian yang milik Allah untuk Allah (persembahan / perpuluhan).
Jebakan kedua dilakukan oleh kaum Saduki. Kaum ini sebenarnya tidak percaya tentang kebangkitan, namun yang ditanyakan pada Yesus justeru mengenai kehidupan mendatang. Maksudnya tidak lain dan tidak bukan untuk mempermalukan Yesus jika Dia menjawab dengan salah. Pertanyaan dari Saduki sederhana saja. Bagaimanakah hubungan suami isteri pada saat nanti? Untuk pertanyaan ini Yesus menjawab pada kehidupan nanti tidak ada lagi istilah perkawinan karena kita semua akan hidup seperti malaikat di sorga.
Jawaban ini juga menjawab pernyataan dari agama atau pengajaran lain yang menggambarkan bagaimana indahnya sorga dengan kekuatan seks seorang pria dan bonus berupa bidadari cantik yang belum pernah disentuh.
Jebakan yang ketiga datang dari Guru Taurat. Pertanyaannya sederhana, tetapi mencakup hal pokok yang harus dilakukan terhadap Allah dan manusia. Bagaimana sebaiknya kita terhadap Allah dan manusia?
Yesus menjawab bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan sepenuh-penuhnya. Artinya hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita harus sepenuhnya menghormati Allah. Dan terhadap sesama manusia, kita harus mengasih mereka seperti kita mengasihi diri sendiri.
Pada umumnya kita ingin diri kita terlihat sempurna sehingga kita berusaha tampil dengan sempurna. Maka untuk itu kita akan makan makanan sehat, istirahat yang cukup, kegiatan yang untuk mempertahankan vitalitas kita dan memakai yang terbaik untuk diri agar terlihat baik. Dengan perhatian dan standar yang sama itulah hendaknya kita mencintai sesama kita .
Terhadap semua jebakan ini Yesus dapat memberi jawab secara mendasar namun menyeluruh. Namun pengetahuan semua ini tidak akan berguna jika kita tidak mau menerapkan semua dalam kehidupan kita.
Jadilah pengikut Yesus yang taat hukum (negara dan agama), mengetahui upah sesungguhnya yang bakal kita terima di sorga, dan menjaga hubungan dengan Allah serta hubungan manusia secara benar. Tuhan Yesus memberkati selalu.