Orang Kaya (1 Timotius 6:17-19)
Apakah ajaran kristen menentang orang kaya karena ada perkataan “Lebih mudah seekor unta memasuki lobang jarum daripada seorang kaya masuk sorga”?
Kekristenan tidak pernah menentang orang kaya atau seseorang berusaha menjadi kaya. Yang ditentang ialah jika orang tersebut bersandar pada kekayaannya atau berupaya dengan segala daya (termasuk melanggar hukum) untuk menjadi kaya.
Karena kekayaan mudah sekali membuat seseorang menjadi tinggi hati (sombong) sehingga segala sesuatu diukur dengan uang. Dia merasa semuanya bisa dibeli dengan uang, hingga pada saatnya tiba, dia baru mengerti bahwa uang bukan segalanya. Uang tidak bisa membeli berkat Tuhan berupa kesehatan, umur panjang, suka cita, dlsb. Uang hanya terbatas sebagai alat tukar yang sebenarnya tidak mempunyai kekuasaan apa2, kecuali orang2 tersebut menyerahkan/menjual dirinya hanya karena uang seperti Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus hanya karena beberapa keping uang.
Jika kita sekarang kaya, maka firman Tuhan mengatakan agar kita bisa menggunakan kekayaan itu dengan sebaik-baiknya. Kita harus bisa membagi kebahagiaan untuk orang lain. Jika tetangga kita ada yang kurang sesuatu, dengan kelebihan yang kita miliki, kita bantu dia tanpa perlu memberitahukan orang lain ataupun diliput media massa agar terkenal. Singkat kata kita harus menggunakan kekayaan yang kita miliki bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri.
Lalu bagaimana dengan orang yang ingin menjadi kaya? Firman Tuhan mengatakan agar mereka berhati-hati jangan sampai jatuh dalam pencobaan, jerat, dan berbagai nafsu yang hampa dan mencelakakan. Jangan karena ingin menjadi kaya, semua jalan dihalalkan. Bahkan ada yang sampai harus melakukan tapa ataupun melakukan sesembahan kepada dewa2 ataupun roh2 tertentu. Firman Tuhan juga mengatakan sebagaimana kita masuk ke dunia dengan tidak membawa apa2, maka begitu pun kita tidak akan membawa apa2 ketika keluar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Berbahagialah orang yang bisa mensyukuri semua pemberian Tuhan dan bergantung sepenuhnya pada kasih setia-Nya. Sebab Tuhan selalu mempedulikan setiap orang yang percaya pada-Nya dan bersandar pada-Nya. Haleluya.
Salam kasih, Deny S Pamudji