oleh C Peter Wagner
disarikan oleh Deny S Pamudji
Peperangan rohani merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan agar Injil dapat diterima karena semua orang yang berada di luar Kristus, sadar atau tidak sadar, berada dalam cengkraman kuasa jahat (2 Kor 4:4).
Setan bukanlah makhluk mahahadir (omnipresent). Dia nampak begitu karena dia terdiri dari banyak anggota dan masing-masing anggota mempunyai tugas dan wilayah tertentu (Peter Wagner menyebutnya dengan istilah roh-roh teritorial).
Adapun tingkatan-tingkatan setan seperti tertulis dalam Efesus 6:12 ialah pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu, dan roh-roh jahat di udara. Pemerintah-pemerintah bersifat individual, penguasa-penguasa merupakan ketua kelompok, penghulu-penghulu menguasai wilayah, roh-roh jahat merupakan orang kuat yang mengawasi ketiga tingkatan yang disebut sebelumnya.
Perlunya pengetahuan tentang setan dengan cara kerjanya dan cara menaklukannya sama pentingnya dengan perlunya senjata dan strategi perang bagi seorang prajurit. Seringkali misionaris tidak sadar akan adanya roh-roh teritorial dan misinya berakhir dengan kegagalan atau kematian.
Mengikat orang kuat dapat dilakukan dengan doa syafaat dan puasa. Tetapi perlu diingat hendaknya kita jangan terlalu berambisi dan harus menunggu kehendak-Nya. Perlu ditekankan bahwa peperangan rohani sesungguhnya dilakukan oleh Allah dan bukan oleh kita.
Pusat perhatian peperangan bukanlah setan melainkan Kristus. Hendaknya ada keseimbangan pendekatan ke Kristus dan ke setan. Perlunya kematangan iman di dalam Kristus agar dapat maju ke medan laga dan menang atas setan.
Pada akhir zaman pasukan Kristus akan bertambah banyak seiring dengan pertambahan frekwensi penyerangan Iblis.
Untuk mengikat orang kuat di suatu wilayah diperlukan pengetahuan tentang sejarah wilayah tersebut, pusat kegiatan kuasa gelap dan nama-nama setan di wilayah tersebut. Tetapi nama setan tidak mutlak harus diketahui, hanya saja dengan mengetahui nama setan tersebut dan cara kerjanya, maka pengikatan atau pengusiran mudah dilakukan.
Sikap rendah hati dan selalu dekat dengan Tuhan merupakan kunci keberhasilan peperangan dengan setan. Doa syafaat dan puasa merupakan senjata pelengkap dalam peperangan itu. (Yakobus 4:6-10 dan Efesus 6:17)
Dalam peperangan secara langsung (menghadapi orang yang kerasukan), maka Firman Allah, peristiwa Salib, Nama Yesus dan Darah Kristus merupakan hal-hal yang paling dibenci setan dan membuat setan tidak tahan serta keluar dari tubuh orang tersebut. (Efesus 3:10,11; Wahyu 12:11)
Technorati Tags: roh teritorial,syafaat,puasa,peperangan rohani,yesus,kuasa gelap,nama yesus,darah kristus,setan,prajurit