Sumber Kekuatan (Filipi 4:12-13)
Secara manusia, Paulus (dahulu Saulus) mengkin lebih senang hidup dalam masa lalunya karena dia mendapat fasilitas tertentu dengan kemampuan otaknya. Dia juga bisa menggerakkan kelompok tertentu untuk menghancurkan umat kristiani. Dia seorang agamawan, politisi dan juga seorang provokator.
Tetapi, setelah menerima Yesus, Paulus malah menganggap masa lalunya sebagai suatu kerugian. Aneh, kedengarannya, tetapi itu suatu kenyataan.
Banyak orang yang bergelimangan harta dan popularitas tetapi merasa dirinya sepi dan bahkan mereka iri pada kebahagiaan seorang kristen. Tetapi sayangnya banyak juga yang sudah memiliki Yesus dan tetap jiwanya kosong melompong. Apanya yang salah?
Yang jelas pasti ada hubungan yang tidak beres antara dirinya dengan Tuhan. Sebab jika tidak demikian maka Paulus tidak akan bersaksi bahwa dia tahu apa itu kelebihan dan juga apa yang disebut kekurangan. Tetapi semua itu dapat dihadapinya karena dia mempunyai sumber kekuatan yang sejati yakni Tuhan.
Sudahkah Sdr memiliki kekuatan yang sesungguhnya?
Salam kasih, Deny S Pamudji
Jakarta, 3 Agustus 2001