Keyakinan Yang Benar
Ada iklan yang menarik berbunyi “xxx orang telah memilih XYZ. Orang2 ini tidak mungkin salah, kan?” Apakah betul jika pilihan orang banyak selalu benar? Kenyataannya tidak selalu demikian.
Banyak orang memilih yang salah atau tidak tahu yang benar. Yang benar2 tahu justeru sangatlah terbatas. Demikian pula dalam memilih keyakinan. Perlu mengetahui mana yang benar. Ujilah sebelum kita memilih. Jangan memegang keyakinan karena keturunan.
Memilih keyakinan yang salah pasti membawa akibat yang luar biasa kelak pada kehidupan kedua kita.
Hidup ini bukan hanya sekali. Setelah kehidupan ini akan ada kehidupan kedua yakni kehidupan yang abadi. Jika keyakinan kita benar, maka sejahteralah kita,. Tetapi jika pilihan kita salah, maka sengsaralah kita.
Yesus berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup” (Yohanes 14:6). Jadi Yesuslah jalan itu. Jalan yang menghubungkan kita dengan Allah. Dan Yesuslah kebenaran karena Yesus tidak mengatakan apa yang Dia inginkan. Semua yang dikerjakan-Nya adalah kehendak Allah, termasuk dalam menghakimi kita kelak. Dan Yesus itulah Hidup. Karena tidak berada dalam Yesus adalah mati. Sebab Dia-lah pokok anggur yang benar dan kita adalah carang2nya.
Sebab itu hiduplah dengan tidak serampangan/seenaknya. Pergunakanlah waktu kita untuk memilih keyakinan yang benar dan tetap dalam keyakinan itu.
Memelihara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan kita agar selalu terkendali dan kudus. Sebab walaupun kita memiliki keyakinan yang benar, tetapi tidak hidup kudus sesuai dengan keyakinan itu berarti sama saja memiliki tempat di sorga tetapi tidak memiliki izin untuk masuk sorga.
Salam kasih, Deny S Pamudji