Pandangan Keliru Tentang Doa Kesembuhan Ilahi
Oleh : Pdt. David Chia
1. Dianggap sebagai pengobatan kebatinan
Salah satu penghalang yang sering kita jumpai bila akan mendoakan kesembuhan pada orang sakit yaitu si sakit dalam benaknya telah menganggap doa kesembuhan sama dengan kesembuhan kebatinan. Hal ini terjadi karena mereka tidak pernah mencoba memohon kesembuhan dan doa dengan penumpangan tangan. Doa kesembuhan dengan penumpangan tangan juga dianggap sebagai perbuatan mengsugesti orang. Padahal kesembuhan akibat sugesti tidak tahan lama dan kesembuhan dengan cara kebatinan akan membawa efek buruk bagi kerohanian.
2. Dianggap sebagai pengikut aliran Pantekosta atau Kharismatik
Padahal karunia ini diberikan bukan oleh karena kita menjadi anggota satu denominasi, melainkan karunia Tuhan pada setiap orang milik-Nya.
3. Dianggap sebagai salib yang harus dipikul
Orang semacam ini yakin bahwa penderitaannya berasal dari Tuhan dan itu berarti ia harus dengan sabar menanggungnya.
4. Dianggap hanya yang berkarunia khusus saja yang dapat melayaninya
Pandangan demikian tidak benar sebab tidak sesuai dengan perintah dan anjuran Tuhan Yesus kepada setiap orang milik-Nya. “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya ….”(Markus 16:17) “Sesungguhnya barang siapa yang percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.” (Yoh 14:12)
5. Dianggap tidak perlu tanda heran atau mukjizat karena sudah memiliki iman
Ada begitu banyak orang kristen yang berpendapat perbuatan tanda-tanda heran dan mukjizat hanya diperlukan dalam penginjilan pada jemaat yang mula-mula. Padahal tanda-tanda heran/mukjizat merupakan meterai dari kebenaran yang diberitakan oleh orang percaya.
6. Dianggap sebagai perumpamaan/kiasan dari Alkitab
Orang-orang semacam ini tidak mempercayai kuasa mukjizat Allah dan otoritas firman Allah. Mereka tidak percaya Allah secara langsung menyembuhkan orang sakit selain melalui cara medis (dokter dan obat). Segala sesuatu mereka memandangnya dengan kaca mata ilmu pengetahuan dan ilmiah, dengan akal dan rasio menyelidiki kebenaran firman Allah. “Allah menguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan, Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita.” (Ayub 37:5, 36:24-30, Mazmur 53:2, 19:1-7)
7. Karena diluar dari tradisi ajaran gereja, timbul curiga dan menolak.
Adalah sifat kodrat manusia kalau merasa diri sendiri paling benar dan baik, dan hanya memandang/mencari kesalahan orang lain, juga mau orang lain mengikut dan belajar pada dirinya yang hebat, tanpa mau mengakui kelebihan orang lain dan belajar kepadanya. Ketika Tuhan Yesus mengusir setan, mereka mengatakan kuasa-Nya didapat karena Beelzebul. Tuhan Yesus hanya berkata, “Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. (Matius 12:22-24, 27, 28)
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makan minuman, tetapi kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barang siapa melayani Kristus dengan cara ini, Ia berkenan kepada Allah, dan dihormati oleh manusia. Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. (Rom 16:18, 1 Kor. 4:20)
Sumber : Penyembuhan dan Pelepasan, Pdt. David Chia